Mohon tunggu...
Nasril Nizar
Nasril Nizar Mohon Tunggu... Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tren Teknologi 2025 : Era Kecerdasan Buatan, Realitas Campuran, dan Transformasi Digital Indonesia

21 Juni 2025   17:46 Diperbarui: 21 Juni 2025   17:24 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Oleh : Nasril Nizar

Prodi : Teknologi Informasi

Fakultas : Sains dan Teknologi

Tren Teknologi 2025: Menyongsong Masa Depan Digital Indonesia

Tahun 2025 ini terasa sangat berbeda. Bukan karena kita melihat robot berjalan di jalan atau karena semua orang memakai kacamata virtual, tapi karena teknologi kini benar-benar telah menyentuh hidup kita, dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleks.

Jika dulu teknologi itu terasa jauh, seperti urusan para insinyur atau pemilik modal besar, sekarang kita semua sudah mulai terlibat di dalamnya. Anak-anak muda di pedesaan bisa membuat aplikasi sederhana. Guru di sekolah juga bisa menggunakan AI untuk merancang pembelajaran. Petani mulai pakai sensor tanah. Semua ini menunjukkan bahwa perubahan ini sudah semakin dekat, bahkan sudah berjalan.

Sebagai orang Indonesia, saya percaya bahwa 2025 adalah kesempatan paling besar bagi semua orang, akan tetapi juga penuh tantangan. Di tengah perubahan ini, saya ingin mengajak kita semua merenung: ke mana arah kita, dan bagaimana kita bisa ikut serta, bukan cuma jadi penonton.

Berikut ini adalah beberapa tren teknologi yang menurut saya akan sangat memengaruhi kehidupan kita pada tahun ini dan seterusnya.

1. Kecerdasan Buatan (AI):Dari membantu kita untuk menulis hingga membantubertahan hidup
Saya beberapa kali mencoba AI pada saat menulis artikel, dan jujur awalnya skeptis. Tapi lama-lama, saya sadar bahwa AI bisa membantu lebih dari sekadar mengetik. Di rumah sakit, misalnya, AI mulai dipakai untuk membantu dokter mendiagnosis penyakit lebih cepat. Di dunia bisnis, banyak pelaku UMKM yang memakai AI untuk riset pasar dan membuat konten promosi secara otomatis.

Tapi tentu saja, teknologi ini tidak lepas dari masalah. Banyak orang yang masih belum paham cara kerjanya. Bahkan ada juga  kekhawatiran soal etika: apakah pekerjaan manusia akan tergantikan? Apakah karya buatan AI bisa disebut orisinal?

Itu sebabnya, kita butuh edukasi, bukan hanya kita tahu cara memakainya, tetapi juga soal nilai dan tanggung jawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun