Mohon tunggu...
Catherin YMT
Catherin YMT Mohon Tunggu... Bankir - Female

An INFP Woman*Chocoholic*Pink Lover*Potterhead*Book Worm* Central Banker - Economic Analyst Email: catherinymt@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Shopaholic atau Hanya "Cuci Mata"?

3 Juli 2019   06:18 Diperbarui: 3 Juli 2019   06:45 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
theodisseyonline.com

Kemarin malam saya jalan-jalan di mall sendirian. Bukan karena kurang kerjaan atau menunggu macet, tapi mau cari tempat makan. Perut keroncongan karena sejak siang cuma diisi sepotong roti di pesawat. 

Saat tiba di mall, saya melihat salah satu merk pakaian favorit saya sedang menggelar diskon besar-besaran. Pantas saja banyak sekali orang yang menenteng tas belanja dengan merk itu.

Merasa bersemangat untuk ikut berbelanja, siapa tau bisa dapat beberapa potong baju dengan harga murah, saya pun cepat-cepat menyelesaikan makan malam saya yang seadanya. Lupa sama sekali akan rasa lapar yang sedari tadi saya tahan karena macetnya jalanan.

Masuk ke toko, saya pun disuguhi pemandangan orang-orang yang berseliweran, dengan tas belanja di tangan. Kondisi toko yang biasanya tertata rapi, malam ini lebih pas disebut 'amburadul'. 

Apa lagi kalau bukan ulah para pemburu diskon yang semangat mengacak-acak demi memburu barang incarannya. Walaupun harga barang di toko ini tergolong mahal (meskipun sudah didiskon), tetap saja banyak sekali orang yang mengantri di kasir untuk membayar belanjaannya. 

Saya pun akhirnya cuma 'nemu' sepotong baju kerja karena sudah bingung dengan display yang acak-acakan itu. Saya lebih tertarik melihat antusiasme orang-orang di sekitar  saya. Kenapa ya orang suka sekali berbelanja?

Berbelanja tadinya hanya dilakukan orang untuk membeli sesuatu yang mereka butuhkan. Namun semakin kesini, kegiatan tersebut agaknya sudah bergeser menjadi aktivitas rekreasi. 

Bahkan tidak sedikit yang kecanduan berbelanja, sampai muncul istilah 'shopaholic'. Ada juga yang berpendapat bahwa berbelanja memunculkan rasa senang dan bangga karena bisa membeli suatu barang dengan uang hasil kerja mereka. 

Barang tersebut menjadi semacam 'trophy' atas pencapaian mereka. Walaupun sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan.

Sifat manusia yang juga senang untuk menjadi pusat perhatian juga merupakan salah satu penyebab orang suka berbelanja. Mereka ingin terlihat keren, up to date dengan tren terbaru, sampai ingin terlihat berkelas dengan menenteng tas mewah berharga miliaran rupiah. Perkembangan media sosial juga memberi banyak ruang untuk hal ini. 

Akhir-akhir ini, aktivitas belanja juga menjadi bahan tontonan yang menarik di media sosial. Ga percaya? Coba aja buka youtube dan ketikkan 'shopping haul' di bagian pencarian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun