Sungguh, saya adalah orang yang cengeng. Saya paling tidak kuat kalau langsung menelepon bapak dan ibu. Tidak terasa, saya bisa menangis sesenggukan. Teringat akan kebaikan yang luar biasa bapak dan ibu. Terbayang, bahwa saya masih bikin susah. Belum bisa memberi kesenangan terbaik buat bapak, ibu dan saudara-saudara.
Itulah sebabnya, saya mengurungkan, setiap saya hendak menelepon bapak, ibu dan saudara-saudara tercinta. Saya berprinsip bahwa mendingan menangis sekalian di depan bapak, ibu dan saduara langsung. Saya tidak mampu membendung air mata ketika saya menelepon bapak, ibu dan saudara-saudara tercinta.
Dan, itu pernah terjadi sebelum Pandemi terjadi pada tahun lalu. Saya tidak bisa melanjutkan kalimat saya. Saya terburu menangis saat saya melihat kondisi bapak, ibu dan saudara-saudara tercinta. Saya selalu teringat atas dosa-dosa saya yang saya lakukan selama ini.
Bapak, ibu dan saudara-saudara yang saya kangeni.
Percayalah pada saya. Saya selalu memanjatkan doa terbaik untuk keselamatan bapak, ibu, saudara-saudara. Serat, anggota keluarga saya lainnya yang telah mendahului kita. Semoga mereka diberikan tempat yang indah di sisi Allah SWT. Bapak, ibu dan saudara-saudara tercinta semoga diberikan keselamatan dunia dan akhirat (fiddunya wal akhirah). Juga, diberikan umur panjang oleh Gusti Allah SWT.
Semoga saya bisa bertemu dengan bapak, ibu dan saudara-saudara tercinta di Hari Raya Lebaran tahun depan. Namun, jika saya dan keluarga diberikan rejeki lebih. Dan, pelarangan mudik sudah dicabut oleh Pemerintah. Insya Allah, saya dan keluarga akan pulang kampung ke Brebes.
Kiranya, sampai di sini saya mengeluarkan unek-unek dan rasa bersalah saya kepada Bapak, ibu dan saudara-saudara tercinta. Karena, saya tidak bisa pulang kampung untuk merayakan Hari Raya Lebaran tahun 2021. Saya pun tidk mampu meneteskan air mata saat menulis surat ini.
Saya dan keluarga di Kota Denpasar memohon maaf yang sedalam-dalamnya kepada bapak, ibu dan saudara-saudara tercinta. Semoga bapak, ibu dan saudara-saudara memaafkan kesalahan saya dan keluarga, yang saya perbuat selama ini.
Jazakumullah khairan katsiran.
Wa'alaikum salam Warahmatullahi Wabarakatuhu.
Salam sayang,
Kami yang selalu kangen dan sayang di Kota Denpasar
Casmudi, Dwi Ratnawati dan Erzandi. Â Â Â Â Â Â