"Maka ambillah pelajaran wahai orang-orang yang memiliki pandangan." (QS. Al-Hasyr: 2).
Ayat Al-Qur'an di atas memberikan pemahaman kepada diri kita tentang belajar dari masa lalu. Di mana, orang yang belajar dari masa lalu akan mendapatkan pencerahan. Untuk melakukan kebaikan di masa mendatang.
Hari ini, umat Islam telah melaksanakan ibadah puasa hari yang kedua. Sama seperti bulan Ramadan 2020. Yaitu, melaksanakan ibadah puasa masih dalam kondisi Pandemi Covid-19. Tentu, banyak pelajaran penting yang bisa dipetik saat melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan 2020. Â Â
Namun, bulan Ramadan 2021 sungguh berbeda dibandingkan dengan bulan Ramadan 2020 lalu. Meskipun, dalam suasana pandemi Covid-19, Pemerintah tidak melarang pelaksanaan sholat berjamaah seperti sholat fardhu lima waktu, sholat Jumat dan sholat Tarawih. Tentu, pelaksanaan sholat berjamaah tersebut tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes).
NYALAKAN KEGEMBIRAAN
Â
Masyarakat merasakan kegembiraan luar biasa dalam menyambut bulan Ramadan 2021. Belajar dari pengalaman bulan Ramadan 2020. Di mana, Pemerintah melarang keras pelaksanaan ibadah keagamaan yang menyebabkan kerumunan. Apalagi, dampak pandemi Covid-19 sedang meningkat tajam.
Menyalakan kegembiraan untuk menyambut bulan Ramadan 2021 sangat dirasakan oleh semua kalangan masyarakat. Salah satu yang paling mencolok adalah pelaksanaan sholat tarawih yang ada di salah satu masjid di kawasan Kota Denpasar Bali. Tepatnya di Masjid Al-Ikhlas Monang Maning. Tempat parkir yang ada di halaman depan dan bahu jalan Batukaru telah dipenuhi oleh kendaraan roda dua milik jamaah.
Perlu diketahui bahwa Masjid Al-Ikhlas merupakan masjid yang tidak pernah sepi di luar bulan Ramadan. Saat sholat shubuh pun dipenuhi oleh jamaah. Itulah sebabnya, ketika Pemerintah memperbolehkan pelaksanaan ibadah keagamaan. Maka, suasana masjid terlihat meriah.
Saya merasakan betul saat beberapa bulan Pandemi melanda negeri ini. Masjid tersebut terlihat bak museum. Umat muslim benar-benar kangen ingin melaksanakan sholat berjamaah. Tetapi, karena kebijakan pemerintah dan MUI, maka kegiatan keagamaan "untuk sementara dilarang". Semua demi kebaikan bersama, agar dampak pandemi tidak menyebar luas.