Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sunan Kalijaga dan Makna Ketupat Lebaran

30 Mei 2020   21:32 Diperbarui: 30 Mei 2020   21:38 816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sunan Kalaijaga dan Lebaran Ketupat (Sumber: dokumen pribadi)

Dengan demikian, Lebaran Ketupat memberikan filosofi mendalam khususnya bagi umat Islam. Pesan Istimewa dari sebuah kuliner ketupat yang diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga. Ketupat yang mempunyai segi empat terlihat indah.

Saat orang mengakui segala dosa dan kesalahan yang telah dilakukannya (ngaku lepat). Maka, sejatinya orang tersebut sedang menjalani sebuah proses "empat Tindakan" (laku papat) untuk mencapai kata fitrah (kesucian).

Jadi, Sunan Kalijaga bukan hanya memperkenalkan sebuah kuliner yang baru. Kuliner yang terbungkus oleh daun kelapa yang banyak tumbuh di daerah pesisir tanah Jawa. Tetapi, Sunan Kalijaga telah memperkenalkan sebuah filosofi atau pesan moral bagi manusia, khususnya umat Islam.

Sunan Kalijaga telah meninggalkan jejak sejarah. Sebuah kearifan lokal yang tetap terpelihara hingga kini. Sebuah kuliner KETUPAT yang sarat makna relijius. Bukan hanya "nyamleng" (nikmat) saat disantap di Hari Raya Idul Fitri. Tetapi, membuka pintu maaf selebar-lebarnya, demi menuju puncak fitrah (kesucian). Dan, di saat Lebaran Ketupat, makna mendalam itu tersampaikan kepada umat manusia.

Selamat merayakan Lebaran Ketupat 7 Syawal 1441H. Minal Aidin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Batin. "Nyuwun Agunging Pangapunten Sedaya Kelepatan". Mari menikmati ketupat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun