Pada 12 September 2025 Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta atau UNISA melaksanakan kegiatan PRA MATAF 2 dan mendatangkan narasumber yaitu Bapak Arif Nur Kholis, sekretaris MDMC PP Muhammadiyah dan Dr. Komarudin M.Psi. Psikolog. selaku dosen psikologi UNISA.
Adapun materi yang disampaikan Bapak Arif Nur Kholis yaitu mengenai bencana alam. "Bencana alam biasanya diawali oleh ahli bencana atau ilmuwan yang teorinya diabaikan oleh pemerintah atau orang-orang sekitar" ujar Bapak Arif. Bulan Januari-Agustus 2025 total bencana di Indonesia sebesar 2.170 meliputi kebakaran hutan dan lahan, banjir, abrasi, tanah longsor, cuaca ekstrem, erupsi gunung, gempa bumi dan lain-lain.
Menurut Bapak Arif Nur Kholis bencana alam merupakan kejadian ketika kondisi manusia tidak siap dengan kejadian tersebut. Seperti gunung, belum menjadi bencana sebelum meletus dan menjadi bencana ketika para warga datang dan belum mencari tau penyebab bencana tersebut. Bencana juga merupakan rangkaian peristiwa yang mengganggu kehidupan masyarakat, pemicunya bisa alam dan non alam, bisa juga manusia seperti sungai yang penuh dengan sampah itu adalah perbuatan manusia itu sendiri.
Sejarah Bencana Besar di DIY
1. Gempa bumi tektonik (27 Mei 2006)
2. Gunung Merapi meletus ( 26 Oktober 2010)
3. Terjadi hujan abu akibat letusan Gunung Kelud (14 Febuari 2014)
4. Terjadi cuaca ekstrem akibat pengaruh ikion Tropis Cempaka (27-29 November 2017)
5. COVID-19 pertama kali terkonfirmasi di DIY (15 Maret 2020)
Siaga Gempa Bumi
* Berlindung dengan menunduk (DROP)
* Lindungi kepala (COVER)
* Berpegangan (HOLD ON) pada kolong meja atau furnitur yang kuat
* Jauhi jendela, pintu dan benda-bebda yang terbuat dari kaca
* Matikan semua alat yang menggunakan listrik untuk mencegah kebakaran
Siaga Cuaca Ekstrem
Jika di luar ruangan:
* Jika ada potensi petir akan menyambar, segera membungkuk, duduk dan peluk lutut ke dada.
* Jangan tiarap diatas tanah
* Hindari bangunan yang tinggi, tiang listrik, papan reklame, dan sebagainya
* Jangan berlindung di bawah pohon besar.
* Segera masuk ke dalam bangunan yang kokoh
Jika di dalam ruangan:
* Tutup jendela dan pintu
* Matikan semua aliran listrik dan peralatan elektronik
Bapak Arif Nur Kholis juga menyampaikan di awal tahun 1900an sejak awal lahirnya organisasi Muhammadiyah sudah menyediakan bantuan dan fasilitas kesehatan berupa rumah sakit, kampus dengan jurusan kesehatan atau kedokteran dan lain-lain. Saat erupsi Gunung Kelud Muhammadiyah juga memberikan bantuan dan dari situlah lahir PKO (penolong kesengsaraan oemoem) yang sekarang dikenal dengan PKU
Selain Bencana Alam, UNISA juga menyelenggarakan pemaparan materi terkait Kesehatan Mental Mahasiswa yang disampaikan oleh Dr. Komarudin M.Psi. Psikolog.
Dr. Komarudin M.Psi. Psikolog. menyampaikan bahwa kesehatan mental mahasiswa dibagi menjadi 5 antara lain :
* Stres
* Kecemasan
* Gangguan Mood
* Gangguan Identitas Gender
* Brain Rot
Apa itu Kesehatan Mental? Kesehatan mental didefinisikan sebagai kondisi emosi, kognitif, dan perilaku yang relatif stabil, yang memungkinkan individu berfungsi secara adaptif dalam lingkungannya serta mengatasi stres sehari-hari (APA, 2020). Sehat mental artinya individu terhindar dari gangguan jiwa dan gejala penyakit jiwa.