Mohon tunggu...
Carolina Tiara Rosita
Carolina Tiara Rosita Mohon Tunggu... Relawan - Mahasiswa KKN Tim II Undip 2020

Memuat hasil pelaksanaan KKN

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tadinya Masalah Nantinya Berkah Terutama di Era Pandemi ini

11 Agustus 2020   10:33 Diperbarui: 11 Agustus 2020   10:36 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil pemanfaatan sampah yang dilakukan dengan anak-anak Desa Plumbon

Sampah masih menjadi permasalahan yang krusial di masyarakat dan harus ditangani dengan tepat. Penanganan sampah harus dilakukan oleh semua lapisan masyarakat, baik dari skala rumah tangga sampai dengan industri dan pemerintahan. Penanganan sampah dalam skala rumah tangga menjadi sulit dilakukan karena masyarakat belum memiliki kemauan dan belum terbiasa melakukan pengelolaan secara sederhana. Masyarakat cenderung belum melakukan pengelolaan sampah, sehingga sampah cenderung hanya dibuang atau dibakar saja.

Berdasarkan permasalahan di atas, mahasiswa Tim II KKN Undip 2020 telah memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pengelolaan sampah secara sederhana yang dapat dilakukan di rumah. Kegiatan edukasi tersebut dilaksanakan dalam wujud sosialisasi dan praktik pengelolaan sampah secara langsung.

Sosialisasi yang dilakukan mengenai pentingnya pemilahan sampah. Kegiatan tersebut dilakukan selama 3 (tiga) hari yaitu dari Hari Rabu (22/07) sampai Jumat (24/07). Sosialisasi dilakukan secara door to door dan tetap mematuhi protokol kesehatan seperti penggunaan masker. Sosialisai tersebut dilakukan dengan membawa poster edukasi dan menjelaskan manfaat dan bahaya dari pemilahan sampah.

Selain sosialisasi pemilahan sampah, mahasiswi Tim II KKN Undip 2020 juga memberikan contoh pengelolaan lanjutan setelah kegiatan pemilahan sampah. Pengelolaan lanjutan yang dimaksud yaitu pengolahan sampah organik menjadi pupuk dan pemanfaatan sampah anorganik menjadi kerajian dan barang bernilai jual.

Pembuatan pupuk dilakukan menggunakan sampah organik rumah tangga yang dilakukan secara sederhana. Pupuk tersebut hanya menggunakan ember bekas yang telah dilubangi sebagai wadah. Proses pembuatan pupuk terbilang mudah yaitu dengan mencampurkan sampah organik basah dan kering dengan perbandingan 1:2 yang kemudian diberi air cucian beras yang berfungsi sebagai aktivator.

Sedangkan, pengelolaan sampah anorganik yang dilakukan yaitu pemanfaatan sampah menjadi kerajinan dan barang bernilai jual. Kerajinan yang dimaksud adalah celengan berbentuk pesawat yang terbuat dari botol dan kertas bekas. Pembuatan kerajinan celengan tersebut dilaksanakan secara asik dan ringan pada Hari Minggu (02/08) bersama anak-anak warga Desa Plumbon dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Sedangkan, barang bernilai jual yang dimaksud yaitu tempat cuci tangan portable yang dapat membantu mencegah penyebaran virus Covid-19.

Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswi KKN Tim II Undip ini diharapkan dapat mengubah perilaku warga secara positif. Hal itu dikarenakan dalam melakukan pengelolaan sampah akan lebih mudah dilakukan apabila telah dilakukan pemilahan sampah dari sumbernya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun