Mohon tunggu...
Rikardus Prima Mega Bhakti
Rikardus Prima Mega Bhakti Mohon Tunggu... -

Insan yang dibesarkan di desa terpencil selatan Malang. Sekarang menempuh pendidikan bahasa Jepang di Universitas Brawijaya.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Bagaimana Jika Semua Itu Sama ?

23 Januari 2010   01:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:19 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pagi ini saya berguman, "Buk, maem e kok mek karo sambel ?". Lauk nya hanya satu macam saja uffh. Kemudian saya berpikir betapa nikmatnya jika ada variasi di meja makan ini, ada lauk yang lain juga, ikan asin, ikan tongkol, tahu tempe, pasti jadi terasa agak nikmat sarapan pagi ini. Begitu indahnya dunia ini.

Tuhan, sungguh dahsyat menciptakan segala sesuatu dengan sangat-sangat sempurna. Bagaimana jika dalam kehidupan tak pernah ada perbedaan, tanpa variasi, pasti akan membosankan. Bagaimana jika di meja makan tiap hari hanya ada nasi dan sambal, bagaimana jika pelukis itu hanya menggoreskan tita hitam dalam kanvasnya, bagaimana jika di taman bunga hanya ada satu jenis bunga saja ?. Bagaimana jika semua rupa manusia mirip2 atau hampir sama ? semua tampan dan semua cantik ? tidakkah kebosanan menyelimuti, seperti halimun menghangatkan malam. Wanita yang cantik itu tidak akan dikatakan cantik jika tak ada wanita yang kurang cantik sebagai pembandingnya.

Seperti itu juga kehidupan di dunia ini. Perbedaan itu sangat memberikan warna dimana kita bisa berkolaborasi dan berjuang dalam perbedaan itu. Bagaimana pun juga perbedaan adalah dasar yang sangat bagus untuk membuat sesuatu menjadi indah. Dalam dunia ini terdapat ribuan perbedaan yang memberikan warna dunia ada berapa agama, berapa ras, berapa suku, berapa golongan. Bahkan di Negara kita saja mempunyai ribuan keanekaragaman baik budaya, ataupun suku bangsa dengan rumpun ragam bahasa yang bervariasi pula. Sehingga negara kita ini negara multikultural. 6 agama tumbuh berkembang di negara kita. Mari kita coba mempercantik negara kita dengan menggabungkan variasi-variasi yang ada, pasti akan sangat membanggakan.

Jangan jadikan perbedaan itu sebagai alat untuk mengkotak-kotakkan kehidupan, sehingga perpecahan timbul dimana-mana. Sekarang ini semua tergantung pribadi kita. Ketika kita sudah dewasa baik pikiran dan iman seharusnya kita bisa memadukan perbedaan itu, seperti pada sebuah paduan suara, Tenor, Alto, Sopran, Bas jika dinyanyikan bersama dalam sebuah lagu, pasti akan sangat syahdu di telinga.

Bagaimana untuk mewujudkan segala perbedaan menjadi sebuah keindahan itu bukan karena teman, saudara, atau juga guru. Tapi semua itu tergantung pada hati dan niat kita. Diri kita sendiri yang akan bisa merubahnya, memberikan warna-warna penuh pesona.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun