Masuk tahun politik 2019 yang makin hangat dan bahkan bisa menjadi panas. Setiap parpol dan Timses terus memaparkan program unggulan yang dimilikinya. Bahkan untuk pemilihan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden, semua orang dapat merasakan perkembangan isu yang diangkat makin beragam.
Meski berbeda kubu untuk urusan Capres yang diyakini sebagai kandidat. Namun untuk urusan prinsip yang berhubungan dengan hal yang benar, kita perlu untuk saling menghormati dan punya toleransi terhadap keberagaman dan kemajemukan yang menjadi ciri khas Bangsa Indonesia.
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) belum lama ini, meminta orang untuk tidak meributkan soal video acara keluarga besar calon presiden nomor 02 Prabowo Subianto. Dimana dalam video yang menjadi kegaduhan di sebagian masyarakat tersebut, Capres nomor urut 02 sedang merayakan Natal. PSI menjelaskan, hal tersebut adalah hak Prabowo untuk menghadiri acara umat Kristiani.
"Saya berharap kontroversi mengenai keikutsertaan Pak Prabowo pada perayaan Natal keluarganya dihentikan," ujar Sekretaris Jenderal PSI, Raja Juli Antoni dalam keterangan tertulis yang diterima media berita online, Jumat (28/12).
Seperti diungkap Antoni, keluarga besar Prabowo yang terdapat Kristiani. Antoni bahkan mengaku datang ketika ibunda Prabowo meninggal dan jenazahnya diselenggarakan secara Kristiani.
Selain itu, saudara Prabowo, Hashim Djodjohadikusumo yang juga seorang Kristen yang berdedikasi dan taat. Pada saat yang sama, kakak ipar Prabowo, Drajat Djuwandono, matan Gubernur Bank Indonesia sebelumnya juga penganut agama Katolik.
"Jadi itu semua bukan aib yang harus ditutup-tutupi. Kalau mereka Kristen so what? Mereka adalah warga negara yang sama dengan warga negara Indonesia lainnya," katanya.
Antoni meminta agar polemik soal SARA dihentikan.
Penutup
Mencari seorang pemimpin, apalagi untuk jabatan Presiden Republik Indonesia, sikap sebagian dari masyarakat yang sering salah kaprah dalam menentukan sebuah kriteria, sering tidak mempertimbangkan yang telah dilakukan pendiri Bangsa Indonesia. Padahal jika kita melihat kedamaian dan persatuan yang begitu erat dan kokoh sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia, tiap propinsi dimanapun kita hidup dalam keberagaman dan kemajemukan.Â
Persatuan dan kesatuan yang dimiliki Bangsa Indonesia dalam keberagaman dan kemajemukan tersebut, sering menjadi apresiasi negara lain. namun mengapa justru sebagian dari kita mulai meributkan SARA, terlebih setiap masuk pemilihan umum mencari pemimpin ?