Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Prabowo Subianto Tampil Debat Bukan Lomba Pidato

31 Maret 2019   20:55 Diperbarui: 31 Maret 2019   20:58 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Capres 01 Prabowo Subianto saat tampil debat (foto: republika.com)

Meskipun kemarin (Sabtu, 28/3/2019) debat putaran terakhir bagi capres pemilu presiden 2019, namun klimaks debat yang sesungguhnya benar-benar terasa. Capres 02 yang tampil agresif tergolong berani ambil resiko, justru capres 01 lebih memilih jalan aman dan menghindari resiko.

Tidak seperti debat-debat sebelumnya yang berlangsung monoton dan kurang greget terutama dalam adu ide, wacana, dan berani mengkoreksi pernyataan lawan debat. Tadi malam adalah Prabowo Subianto yang berani keluar dari pakem "pidato" dan tampil sebagai peserta debat. Sedang lawannya, Jokowi terlihat santai dengan gaya pidatonya.

Sebenarnya itulah yang diinginkan oleh publik. Masyarakat menantikan debat capres yang digelar oleh KPU RI itu bukan ajang lomba pidato dan penyampaian laporan kerja. Tetapi namanya acara debat, ya berdebat. Adu argumentasi, berani berbeda dan membantah argumen lawan debat. Sehingga penonton dapat melihat kualitas wacana masing-masing capres.

Langkah Prabowo Subianto dinilai banyak kalangan sebagai satu sikap reaktif dan emosional sepanjang debat tersebut berlangsung. Karena ia berbicara dengan intonasi yang meninggi. Tak jarang capres 02 itu mematahkan pernyataan Jokowi pada setiap sesi tema debat. Misalnya pada tema pertahanan dan keamanan, Prabowo Subianto mempertanyakan perusahaan asing dibolehkan meng-operate bandara dan pelabuhan padahal itu dapat mengancam kedaulatan nasional.

Bahkan pasangan cawapres Sandiaga Salahuddin Uno itu menilai pertahanan dan keamanan Indonesia saat ini pada posisi lemah. Karena pernyataan tersebut ia pun ditertawakan oleh para pendukung Jokowi-Ma'ruf.

Suasana debat kemarin memang sangat berwarna. Posisi menyerang dan bertahan tampak pada kedua peserta debat. Namun sampai debat berakhir Jokowi lebih memilih bertahan dan menghindari resiko blunder. Strategi cari aman capres 01 membuat debat kurang seru dan tidak berimbang. Mestinya Jokowi juga bisa tampil agresif dan menyerang.

Akibatnya Prabowo Subianto digambarkan sebagai sosok yang pemarah dan tampil emosional oleh media. Dan sebagaimana dipercaya publik bahwa selama ini tidak ada media mainstream yang mendukung Prabowo-Sandi. Hampir semua media besar memihak pada pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Itulah biaya yang harus ditanggung oleh Prabowo-Sandi. Kubu 02 harus rela menerima headline news yang tidak menguntungkan dari media. Sebaliknya kubu 01 diangkat sebagai bintang debat oleh media-media pendukung mereka yang memang diarahkan untuk kepentingan itu.

Secara keseluruhan kedua capres tampil maksimal dengan kemampuan yang mereka miliki. Bahwa masih ada kekurangan disana-sini dirasa wajar karena waktu yang disediakan untuk menjawab pertanyaan dari panelis pun tidak banyak. Meskipun demikian publik sudah dapat melihat kemampuan otentik kedua calon presiden itu. (*)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun