Rombongan Politeknik Sultan Azlan Shah Perak Malaysia yang sudah berada di Banda Aceh sejak Senin, (22/10/2018) melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) di Desa Durung Kacamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar.
Kedatangan tim dari PSAS merupakan respon atas undangan Direktur Politeknik Kutaraja Banda Aceh beberapa waktu lalu. Sebanyak 11 orang yang terdiri dari 4 orang dosen, 6 orang mahasiswa, dan 1 orang alumni ikut dalam rombongan tersebut.
Setibanya di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) di Aceh Besar pada hari Senin (22/10), sekira pukul 08.00 Wib, rombongan PSAS langsung dijemput oleh Direktur Politeknik Kutaraja yang memang sudah menunggu di terminal kedatangan internasional Bandara SIM.
Rombongan PSAS yang diketuai oleh Marzuki bin Sepiaail, selaku penasihat program langsung diajak berkeliling beberapa lokasi bersejarah di Aceh. Diantara tempat yang dikunjungi antara lain: kuburan massal di Desa Siron, Meseum Tsunami, Masjid Raya Baiturrahman dan tempat-tempat objek wisata lainnya, sebelum akhirnya pada siang hari kegiatan CSR yang dipusatkan di Desa Durung dilakukan.
Menurut Marzuki bin Sopiaail yang juga alumni Universitas Islam Negeri Ar-Raniry (dulunya IAIN). Kedatangan mereka ke Aceh dalam rangka silaturrahim dengan segenap sivitas akademik Politeknik Kutaraja, yang sebelumnya telah lebih dulu berkunjung ke PSAS Perak Malaysia minggu lalu. Jadi ini dapat dikatakan sebagai kunjungan balasan.
"Kegiatan pokok menurut undangan yang diterima PSAS adalah melaksanakan pelatihan e-learning bagi dosen, dan pengajar Politeknik Kutaraja. Namun untuk menambah eratnya hubungan PSAS dengan masyarakat Aceh, maka kita melaksanakan kegiatan CSR disini. Apalagi saya pernah menjadi pelajar di sini (Aceh maksudnya)." Kata Marzuki.
Adapun yang menjadi sasaran CSR Politeknik Sultan Azlan Shah di Aceh tahun ini adalah Surau Gampong Durung dengan memberikan sumbangan langsung  kepada Imam Mesjid Gampong setempat dan diterima oleh Tgk Abdullah Adam senilai Rp10 juta. Program ini juga berbentuk sharing ilmu dengan santri yang berdomisili di desa setempat sebanyak 100 orang yang berusia 6-10 tahun bersama para pelajar dari PSAS.
Pelatihan E-Learning
Pelatihan E-Learning sendiri dilakukan pada hari ini Selasa, (23/10/2018), dalam agenda tersebut tim PSAS memberikan materi tentang pembelajaran menggunakan media internet dan aplikasi daring. Diharapkan dengan pengalaman mereka selama ini dapat menjadi benchmark bagi Politeknik Kutaraja dalam menerapkan pendidikan berbasis daring di era 4.0.
Pamateri, Darni binti Darmin, dan didampingi oleh seluruh tim, ada Marzuki bin Sepiaail, Anisah binti Nasib, Siti Nadiah binti Mohd Salim, memaparkan dihadapan peserta pelatihan tentang bagaimana memanfaatkan web 2.0 tools sebagai alat pembelajaran bagi generasi z (sebutan generasi millennial).
"Terdapat hampir 2000 aplikasi berbasis web yang dapat digunakan untuk mendukung proses belajar secara online. Dengan dukungan internet, smartphone, tools tersebut dapat dijadikan sebagai cara belajar yang sangat interaktif." Kata Darni.