Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Sosok Pekerja Pencatat Rekening Listrik yang Ulet dan Tangguh

26 Juni 2018   12:19 Diperbarui: 27 Juni 2018   03:19 2712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dengan kamera handphone yang digunakan sebagai alat kerja, Usman bercerita tentang kisah hidupnya kepada penulis. (Dokumentasi Pribadi)

Industri listrik memberikan banyak keuntungan bagi perekonomian dan kehidupan masyarakat. Zaman sekarang hidup tanpa listrik berarti tidak bisa menikmati kemajuan. 

Energi listrik sudah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat modern. Dengan listrik, semua peralatan penunjang hidup manusia dapat dijalankan. Seperti alat memasak, strika, pompa air, mesin cuci, kulkas dan lain sebagainya. Termasuk baterai gawai.

Bukan hanya telah menjadi kebutuhan, industri listik juga memberikan pekerjaan bagi sebagian orang untuk memperoleh penghasilan bagi kesejahteraan hidupnya dan keluarga mereka. 

Seperti halnya Usman, pria berusia 51 tahun saat ini tercatat sebagai salah seorang pekerja outsourcing di sebuah perusahaan rekanan PT PLN Persero Wilayah Aceh yang mendapatkan pekerjaan pencatatan rekening listrik meteran pelanggan. 

Ia telah bekerja pada CV Alam Hijau yang beralamat di Lueng Bata Kota Banda Aceh sejak tahun 2006, tepatnya setelah kejadian tsunami besar melanda Aceh tahun 2004. Dan hingga saat ini Usman masih betah dengan pekerjaan tersebut. 

Pria yang sudah berkeluarga tersebut memiliki prinsip yang sangat dipegang kuat-kuat dalam melakukan pekerjaan yaitu kejujuran. Menurutnya kejujuran merupakan modal utama yang harus dimiliki oleh setiap pekerja. 

Dengan bekerja secara jujur, seorang pekerja bukan hanya disukai oleh perusahaan namun juga disenangi oleh pelanggan. Tidak ada yang dirugikan jika kita berlaku jujur. Prinsip itulah yang ditanamkan oleh almarhum ayahnya kepada Usman sejak ia masih kecil. 

Sambil menikmati segelas kopi, Usman menceritakan kisah hidupnya dan pengalaman selama ia bekerja sebagai pencatat rekening listrik di beberapa wilayah yang pernah ditugaskan kepadanya oleh perusahaan. 

"saya pernah ditugaskan oleh perusahaan ke wilayah yang sangat jauh dari kota, sebuah desa dipedalaman dengan medan yang sangat berat, hingga saya harus menghabiskan banyak waktu dan energi untuk menyelesaikan pekerjaan itu." Usman mengkisahkan.

Wilayah yang dimaksud oleh pria yang sudah dikaruniai enam orang anak ini adalah sebuah desa di kawasan Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar, jarak dari Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) mencapai seratus kilometer. Dengan kondisi jalan yang sulit, dan menanjak. Karena daerah tersebut memang perbukitan. 

Usman (51) seorang pekerja pencatat rekening meteran listrik pelanggan sedang memotret angka meteran pada salah satu ruko pelanggan PT PLN Cabang Banda Aceh, Senin 26 Juni 2018. (Dokumentasi Pribadi)
Usman (51) seorang pekerja pencatat rekening meteran listrik pelanggan sedang memotret angka meteran pada salah satu ruko pelanggan PT PLN Cabang Banda Aceh, Senin 26 Juni 2018. (Dokumentasi Pribadi)
Namun ia harus tetap semangat menunaikan tugasnya itu dengan baik dan penuh tanggung jawab. Walaupun usahanya untuk menjangkau wilayah kerja sangat sulit, bagi Usman hal itu merupakan ujian dalam berkarir. Yang lebih menyedihkan lagi kata Usman ketika kondisi hujan, membawa motor saja sangat susah. 

Usman menambahkan, dalam kita melaksanakan tugas, yang paling penting kita memiliki semangat tinggi. Dengan semangat itulah seluruh kesulitan dapat diselesaikan. Ia menegaskan tidak ada pekerjaan yang mulus-mulus saja, semua ada tantangan dan kendala. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun