Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dengan Semangat Idul Fitri, Mari Kita Bersihkan Hati Menuju Indonesia Bermartabat

15 Juni 2018   12:09 Diperbarui: 15 Juni 2018   18:09 691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tgk Iqbal Muhammad, M.Ag Sebagai Khatib Shalat Idul Fitri di Masjid Peudaya Kecamatan Padang Tiji Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh Sedang Menyampaikan Khutbah, Jumat (15/6). Foto: Dokpri

Sejak tadi malam ummat muslim di Indonesia sudah mengumandangkan tahlil, tahmid dan takbir di setiap masjid-masjid, surau, musholla dan tempat-tempat ibadah dengan penuh khidmat. 

Lantunan takbir diucapkan sebagai rangkaian ibadah yang diperintahkan oleh Allah Swt beserta RasulNya sejurus dengan ibadah puasa ramadan yang telah dilaksanakan selama sebulan penuh. 

Takbir itu pula sebagai pertanda bahwa telah berakhirnya puasa ramadan dan menuju bulan syawal. Pada bulan syawal ini ummat muslim yang sudah berpuasa dengan penuh keimanan dan keikhlasan menyambut hari kemenangan.

Hari Raya Idul Fitri atau biasa disebut hari lebaran, ummat muslim yang merasa ibadah puasanya mereka jalankan dengan sempurna, maka layak baginya untuk merayakan hari yang penuh bahagia tersebut. 

Lebaran bukan hanya sekedar merayakan kemenangan atau hari penuh suka cita tanpa makna. Namun lebaran juga sebagai bagian dari ibadah yang tidak terpisahkan dengan puasa ramadan. 

Artinya diperintahkan untuk mengumandangkan takbir ketika pada hari terakhir berpuasa sebagai bentuk mengagungkan nama Allah karena ummat muslim telah mampu mengendalikan hawa nafsu selama berpuasa. Itulah makna kemenangan di hari Idul fitri.


Sedangkan mereka yang tidak menjalankan puasa sebagaimana mestinya bahkan cenderung meninggalkan puasa tanpa alasan sesuai syara', maka bagi mereka tidak layak untuk merayakan lebaran dan mereka telah gagal dalam meraih kemenangan. 

Bertempat di Mesjid Peudaya Kecamatan Padang Tiji Kabupaten Pidie Provinsi Aceh, Tgk Iqbal Muhammad, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Selatan bertindak sebagai khatib shalat Idul Fitri 1439 H, menyampaikan tausiyahnya tentang makna Idul Fitri dan kesan puasa ramadan bagi ummat Islam.

Menurut Iqbal Muhammad, setelah ummat Islam berpuasa selama sebulan penuh dalam bulan ramadan hendaknya dapat memberikan kesan yang mendalam sehingga nilai-nilai puasa dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari setelah ramadan berlalu. 

Melalui tahlil, tahmid dan takbir yang dipanjatkan dapatlah menjadikan ucapan tersebut sebagai doa dan rasa syukur kepada Allah, karena tanpa rahmat dan pertolongan Nya niscaya sulit bagi ummat Islam melaksanakan ibadah puasa yang sangat berat tersebut. 

Bagi mereka yang telah mampu melalui ramadan dengan baik tentu layak kita ucapkan selamat baginya, hendaknya segala amal ibadah yang telah dilakukan dalam bulan suci tersebut diterima oleh Allah Swt dan mendapatkan balasan yang setimpal sambil berdoa, memohon pada Allah Swt agar dipanjangkan umurnya dan dapat berjumpa dengan ramadan yang akan datang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun