Menjelang masuknya fase ramadan pada fase kedua yaitu sepuluh ramadan malam maghfirah (pengampunan), komunitas kami mengadakan acara buka puasa bersama.Â
Kebetulan tempat yang dipilih adalah sebuah kampus dimana kami melakukan perkuliahan sehari-hari.Â
Diantara para hadirin yang hadir, berdasarkan undangan yang beredar tentu saja segenap sivitas akademika, dosen, mahasiswa dan seluruh karyawan.Â
Diantara mereka ada yang membuat perhatian para hadirin, ternyata teman-teman kristiani ikut hadir pada acara buka puasa bersama hari ini (26/5).
Terbilang aneh bagi siapapun yang hadir, mengingat tidak biasanya pada acara ritual semacam ini ada orang penganut agama lain mau ikut menghadiri.Â
Sebagian mereka kemudian bertanya-tanya siapakah gerangan yang mengundang. Saya pun mulai menyiapkan jawaban jika saya ditanyakan.
Namun untuk menjaga kenyamanan semua hadirin, saya pun menjelaskan walaupun belum ada yang bertanya secara khusus.Â
Sesungguhnya mereka adalah mahasiswa kami yang sedang kuliah dan memang mereka beragama kristen, tapi mereka senang melihat teman muslim berpuasa, apalagi suasana saat berbuka.Â
Pengakuan teman kristiani ku sangat ingin bisa bergabung untuk acara buka puasa bersama dan ia telah lama menunggu momen seperti ini.Â
Dan alhamdulillah malam ini keinginan teman kristiani ku terwujud dan bisa ikut buka puasa bersama-sama teman muslim.Â