Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Draf dan Trade NBA 2017

1 Juli 2017   17:31 Diperbarui: 5 Juli 2017   11:08 1749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  

 

Coretan ini dibuat emang untuk diperbarui, dimutakhirkan, entah lewat coretan yang sama, atau lewat coretan baru, dengan catetan klo nggak males, coretan ini dibuat untuk mengupdate trade NBA, tukar-menukar pemaen antar pemaen NBA, satu hari menjelang perburuan free agent resmi dibuka.

Seperti kita tahu, trade NBA dibuka dengan cara yang mengejutkan.Uniknya sejauh ini angin perpindahan pemain berhembus ke arah barat. Tepat sebelum draft NBA berlangsung, Jimmy Buttler bereuni dengan mantan pelatihnya Tom Thibodeau, perpindahan yang mengejutkan, meski bukan nggak masuk akal.

Dibilang masuk akal karena udah jelas. Siapa yang nggak mau gabung sama pelatih yang udah memolesnya. T-Wolves emang tim muda penuh bakat. Nggak ada yang meragukan gimana tajemnya Karl Anthony Towns dan Andrew Wiggins, tapi klo liat tabel peringkat Boston Celtics jelas lebih menjanjikan prestasi. Kecuali T-Wolves emang punya sesuatu yang mungkin nggak bisa ditawarkan Boston Celtics, kesepakatan yang saling menguntungkan. Butler dibarter dengan pemain muda berbakat sekaligus starter muda berpengalaman. T-Wolves mendapat Laurie Markanen big man dengan akurasi tembakan 41% dan starter Zach LaVine, tembakan tiga angka 37,8% dan field goal 45%.

Di sisi lain, kehadiran Buttler juga bisa memancing pemain lain untuk datang berkerumun. Setidaknya free agent Jeff Teague dilaporkan sudah menjalin kesepakatan, meski finalisasinya bisa saja berubah lantaran ajang free agent baru resmi dibuka tanggal 1 waktu Amrik (update terbaru: SAH). Klo jadi bergabung, Teague bisa meningkatkan akurasi tembakan T-wolves yang emang kurang gereget musim lalu. Meski dibilang jago bertahan dan ngumpan Dunn dan Rubio jelas bukan jago tembak. Nggak heran Dunn dikirim ke Bulls dan Rubio tadi pagi nyeberang ke Utah Jazz. Boleh dibilang starter T-Wolves udah kliatan dengan masuknya big man favorit saya Taj Gibson. Sosoknya kokoh, bertenaga, dan tembakannya lumayan. Seenggaknya bawah jaring aman, pertahanan juga lebih kokoh dengan hadirnya dua alumni Bulls. Kurangnya mungkin cuma satu. Umpan yang dikirim point guard jadi tak seindah biasa, tapi kayaknya nggak masalah, wong Jeff Teague boleh dibilang punya kemampuan lebih seimbang ketimbang Rubio. Minimal yang kita tunggu tinggal pelapisnya. 

Cerita menarik dalam tiga hari belakangan bukan cuma berputar di sekitar T-Wolves. Kehadiran Chris Paul ke salah satu tim favorit saya Houston Rockets jadi berita. Alih-alih bergabung ke San Antonio Spurs, CP3 malah rela mengurangi pendapatannya dan memilih bergabung bareng James Harden. Komen saya cuman satu, begitu pertama kali baca berita itu. Tempo tim jadi lebih fleksibel karena emang doi jago ngatur tempo. Di luar faktor tempo, jumlah tembakan jadi perhatian, meski bisa jadi nggak beralasan. Meski punya akurasi tembakan bagus, CP3 sejatinya bukan shooter, tapi pengatur irama permainan yang jago nembak.

Selain itu, menarik dicermati siapa yang akan memegang bola dan akan melayani Nene, yang hari ini kontraknya diperpanjang. Tim ini emang berbahaya karena punya sniper lebih dari cukup untuk menembak dari busur luar, tapi yang bikin tim ini berbahaya justru James Harden.

Sebelum dikenal sebagai point guard musim lalu (meski di OKC juga sempat meranin peran yang sama), Harden dikenal sebagai shooter produktif, yang bisa mencetak angka dengan berbagai cara. Nembak dari luar bisa, nembak dua angka jitu, ngebikin pemain lawan ngelanggar Harden saat doi lagi nembak juga jago. Menusuk ke dalam sembari ngelakuin tembakan sulit juga bisa. Dengan kemampuan yang lengkap, serta dikelilingi oleh para penembak jitu, pola serangan sevenseconds or less yang dikembangin Mike D’antoni jelas bisa dikembangkan dengan baik. Klo dari sisi kecepatan, dengan kecepatan 8,9 meter per detik, Chris Paul jelas cocok dengan skema yang dikembangkan D’antoni, meski dari segi tempo dan faktor U, saya patut juga mempertanyakan.

Setidaknya kehadiran CP3 bisa membuat akurasi tembakan tiga angka Harden kembali meningkat. Sudah menjadi rahasia umum klo akurasi tembakan tiga angka Harden musim ini menurun lantaran doi harus mengkreasikan sendiri tembakan tiga poinnya sendiri dari posisi yang nggak nyaman.

Hanya saja, saya belum kok yakin kehadiran CP3 bisa memperbaiki kelemahan Rockets musim lalu. Kelemahan yang lagi-lagi ada di sisi Harden/Chris Paul sebagai pelayan tunggal. Meski sulit, bukan berarti Harden tidak bisa dihentikan, terutama kalok ruang gerak Harden dibatasi DAN passing lane rekan-rekannya juga ikut ditutup, karena kalok sekedar nutup ruang gerak Harden yang ditutup, doi selalu punya cara mencari celah memberikan umpan ke pemain yang nggak terkawal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun