Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wisata Sejarah Jam Kuku

6 April 2011   10:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:04 1122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jam jadi perangkat wajib bagi orang yang menghargai waktu. Sebagian orang masih mempercayakan jam dinding untuk mengetahui ketepatan waktu di rumahnya. Tak hanya bunyi detik, untuk mengetahui pergantian waktu, sebagian jam tersebut dilengkapi dengan dentang atau kuku burung.

[caption id="" align="alignleft" width="150" caption="Cuckoo Clock"][/caption]

Sejarah jam kuku sendiri tidak semudah yang dibayangkan. Prinsip jam suara burung sendiri dicetuskan oleh Philipp Hainofer. Namun, Domenico Martinelli-lah yang memiliki ide untuk menambah suara burung pada sebuah jam, seperti tertulis pada bukunya yang berjudul “To the elements of clocks (1669)”.

Produsen terbesar jam kuku ini adalah daerah Black Forest Jerman. Sebuah fabel membumbui berkembangnya lokasi ini. Konon seorang ahli jam terinspirasi membuat jam bersuara burung dari denting gereja. Awalnya ia membuat jam kayu yang bisa mengeluarkan burung dari bagian atas jam. Singkat kata jam tersebut menjadi terkenal seantero jerman, apalagi setelah diadakan kompetisi antar perajin jam pada tiap musim semi.

Jam ini sendiri diproduksi di beberapa lokasi. Furtwangen merupakan wilayah Black Forest yang telah menjadi pusat pembuatan jam kuku. Disinilah, tempat sekolah jam Kuku didirikan. Robert Gerwig adalah orang yang memprakarsai pengumpulan jam kuku tua pada tahun 1852. Koleksinya jam tua diwilayah ini kini telah mencapai 400 buah.

Perjalanan wisaja sejarah Jam Kuku Black Forest masih cukup panjang. Schönwald merupakan pembuat jam Kuku pertama, Franz Kellerer, tinggal. Pabrik jam kuku tertua juga berada di tempat ini. Jam Kuku terbesar berdiri di wilayah Schonach. Sedang bekas pabrik jam kuku terletak pada distrik Schwenningen.

[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Largest Cuckoo"][/caption]

Walaupun Black Forest merupakan tempat wisata terbesar jam kuku. Museum Jam Kuku terbesar berada di Tabley, Knutsford Cheshire. Koleksinya sendiri berjumlah lebih dari 600 buah. Sebagian dikumpulkan oleh dua orang pendiri museum yaitu Roman and Maz Piekarski selama 30 tahun. Sayangnya 150 koleksinya sempat rusak, saat salju menerjang lokasi

Selain Jerman, Swiss juga tercatat sebagai produsen jam Kuku. Salah satu ciri khas jam Swiss adalah bentuknya yang menyerupai rumah dan kadang dilengkapi figur yang dapat menari

[caption id="" align="alignright" width="181" caption="Swiss Cuckoo"]

Swiss Cuckoos
Swiss Cuckoos
[/caption]

Secara umum, jam kuku ini dibagi menjadi beberapa jenis. Day Movement Cuckoo Clocks berbunyi setiap jam dengan waktu edar sesuai petunjuk waktu. Saat jarum menunjukan pukul sepuluh, maka secara otomatis burung pada jam akan keluar sebanyak sepuluh kali. Panggilan juga akan muncul pada setiap tiga puluh menit sekali, tanpa mengeluarkan suara. Sedang Day Musical Cuckoo Clocks menghasilkan bunyi yang berbeda akan dihasilkan pada setiap jamnya, melodi yang dihasilkan antara lain “Edelweis” and “The Happy Wanderer”. Produsen lain yang kini mencoba peruntungan yang sama adalah Jepang. Cina, dan Korea

Melihat sejarah dan modelnya saat ini, ternyata jam kukuk bukan sekedar jam nostalgia yang hanya ditemukan dirumah lama macam Grandfather clock. Rasanya lega juga udah posting lagi. Sebagai penutup, nikmatilah sajian youtube ini

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun