Adanya future orientation dalam budaya mereka menggambarkan masyarakat Jerman memiliki pola pikir jangka panjang dan wawasan yang cukup luas. Tidak hanya future orientation, masyarakat jerman juga memiliki pola budaya yang individualis.Â
Menurut Hofstede (dalam Samovar,2017), budaya individualis merupakan budaya yang menekankan kemandirian. Budaya individualis memandang setiap individu sebagai unit terpenting dalam masyarakat sehingga masyarakat yang menganut budaya ini cenderung lebih menghargai hak dan privasi dibandingkan keputusan atau pertimbangan kelompok.Â
Budaya individualis juga menghargai setiap prestasi serta keunikan dari individu. Dorongan untuk mandiri sejak dini serta fasilitas pendidikan setiap individu atau anak yang dijamin oleh pemerintah menjadi gambaran bahwa pola budaya masyarakat Jerman adalah individualis.Â
Belajar dari pola budaya Jerman, beberapa hal positif yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari - hari untuk meningkatkan taraf hidup, seperti kemandirian, tanggung jawab, memanfaatkan kesempatan yang ada dengan sebaik baiknya untuk membangun masa depan.Â
Walaupun di Indonesia menganut budaya yang cenderung kolektivis, tetapi, kita dapat menerapkan beberapa nilai dari budaya individualis seperti, menghargai keunikan dan prestasi individu.Â
Daftar Pustaka
Samovar, L.A. (2017). Communication Between Cultures Ninth Edition. Boston: Cengage Learning.
Hidayat, Dasrun. (2014). Social and Cultural Identity Pendekatan Face Negotation Theory dan Public Relations Multikulturalism Negara Jerman-China dan Indonesia. Jurnal ASPIKOM, 2(2), 115-126.