Mohon tunggu...
Cak Bro Cak Bro
Cak Bro Cak Bro Mohon Tunggu... Administrasi - Bagian dari Butiran debu Di Bumi pertiwi

Menumpahkan barisan Kata yang muncul di Pikiran

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Dapatkah Pola Kepemimpinan Nabi Diterapkan dalam Organisasi?

11 Mei 2021   14:13 Diperbarui: 11 Mei 2021   14:27 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

c) Kepemimpinan Demokratis

Tipe kepemimpinan demokratis menggambarkan pemimpin yang melibatkan bahwa dalam membuat suatu keputusan , mendelegasikan wewenang, dan menggunakan umpan balik untuk melatih bawahan. Kepemimpinan Rasulullah yang bersifat demokratis terlihat pada kecendrungan beliau menyelenggarakan musyawarah, terutama jika menghadapi masalah yang belum ada wahyunya dari Allah SWT. Kesediaan beliau sebagai pemimpin untuk mendengarkan pendapat, bukan saja dinyatakan dalam sabdanya, tetapi terlihat dalam praktik kpemimpinannya. Musyawarah diijadikan sebagai sarana tukar menukar pikiran dan di dalamnya masing-masing orang dapat mengemukakan pendapatnya serta menyimak pendapat orang lain.

E. Penutup

Demikian uraian mengenai pola kepemimpinan Nabi Muhammad SAW yang mungkin dapat dijadikan suri tauladan bagi pemimpin untuk melaksanakan tugas dan peran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Keberhasilan seorang pemimpin untuk mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan, dan menggerakkan bawahan agar dapat bekerja secara efektif dapat terlaksana apabila pemimpin lebih dulu menauladani dari cerminan perilakunya.

Sikap dan perilaku pemimpin hendaknya mencerminkan dengan menerapkan integritas dalam bersikap seperti yang diamanahkan nabi Muhammad untuk bersikap shiddiq (integritas dalam satu kata dan perbuatan dalam bersikap), amanah (dapat dipercaya), tabligh (selalu jujur dan tegas bertindak menyampaikan sesuatu kebenaran atau tidak bersikap plin-plan atau pandang dulu) dan fathonah (bersikap professional dengan kecerdasan emosional). Apabila ke-empat sikap ini diterapkan, maka akan memberi motivasi kepada bawahan untuk melaksanakan tugas dengan baik.

Penerapan pola manajerial kepemimpinan secara profetik merupakan kombinasi beberapa tipe kepemimpinan sesuai dengan kondisi yang terjadi. Dalam hal kondisi tertentu, pemimpin bersikap tegas atau bersikap zero tolerance untuk menegakkan kedisiplinan dan aturan. Selanjutnya, pemimpin juga secara sabar memberikan penjelasan kepada bawahan atas tugas yang diemban dan bersedia mendengar dalam suatu diskusi untuk memberikan kebebasan berpendapat untuk mencari solusi yang terbaik dalam pemecahan masalah. 

Sikap demokratis yang diterapkan tidak hanya berdasarkan voting atas suara terbanyak dalam pegambilan keputusan, tetapi memperhatikan pula kepentingan minoritas (termasuk emansipatif secara gender) sehingga keputusan yang diambil dilakukan secara komprehensif dengan mempertimbangkan berbagai perspektif serta risiko yang terkecil atas dampak yang terjadi.

Sumber Literatur:

1. Prof. Dr. Ahmad Rofiq, MA, Guru Besar Pascasarjana UIN Walisongo, Semarang, "Bercermin dan Meneladani Rasulullah", Jatengdaily.com, 2020.

2. Elitya Rosita Dewi, Chechen Hidayatullah, Dwi Oktaviantari, maulida Yuniar Raini, Fakultas Agama Islam, universitas Muhammadiyah Malang, " Konsep Kepemimpinan Profetik", Al-Muaddib: jurnal Ilmu-ilmu Sosial dan Keislaman, Vol.5 No.1, 2020.

3. Catatan : Artikel tersebut juga dimuat pada laman Birokrat Menulis.org dengan Judul "Pentingnya Penerapan Kepemimpian Profetik Dalam Pengelolaan Organisasi", 9 Mei 2021.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun