Mohon tunggu...
Cahyo Adileksana
Cahyo Adileksana Mohon Tunggu... Ilmuwan - Hidup untuk orang lain

Farming For Everyone

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Regenerasi Petani Berbasis Komunitas Anak Muda Kota

20 Mei 2019   00:15 Diperbarui: 20 Mei 2019   00:18 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentunya penciptaan inovasi tidak langsung dari anak muda pedesaan, namun keikutsertaan anak muda perkotaan turut menjadi faktor penentu keberhasilan dari suatu inovasi. Diharapkan kolaborasi anak muda perkotaan dengan anak muda pedesaan dapat menjadikan pertanian di Indonesia menjadi kuat dan berdaya saing.

Saya beranggapan bahwa anak muda perkotaan dapat menjadi salah satu jembatan agar pertanian di Indonesia bisa menghadapi tantangan dimasa depan, terutama tantangan ketahanan dan ketersediaan pangan nasional maupun internasional. Anak muda perkotaan diasosiasikan dengan kemampuan manajerial yang baik sehingga dapat membagikan ilmu pengetahuan ke anak muda pedesaan. Kesimpulan ini didasari oleh adanya selisih tingkat pendidikan antara kota dan desa. Dengan demikian, diharapkan inovasi akan timbul akibat adanya distribusi pengetahuan tersebut.

LALU BAGAIMANA STRATEGINYA ?

Dari semua yang telah saya paparkan diatas kemudian timbul pertanyaan bagaimana langkah konkrit transfer ilmu pengetahuan yang akan dilakukan. Komunitas anak muda perkotaan mula-mula perlu dibentuk dengan semangat rasa kebersamaan, visioner dan berkelanjutan. 

Kemudian anak muda perkotaan harus membawa sebuah gagasan untuk menjadi pemecah kebuntuan masalah yang timbul di kalangan anak muda pedesaan. Dengan demikian, akan menghasilkan sebuah topik diskusi yang menghasilkan sebuah solusi yang nyata.

Adapun tahapan yang diperlukan dalam upaya memecahkan kebuntuan sebagai berikut : 1. Find the problem, anak muda perkotaan turun ke pedesaan untuk memulai dengan diskusi ringan tentang masalah yang dihadapi oleh anak muda pedesaan. 2. Validation, yaitu memvalidasi masalah-masalah lalu membuatnya menjadi dokumen. 3. Research and solving the problem, pada tahapan ini anak muda perkotaan melakukan studi untuk dapat menemukan solusi. 4. Share and action, ini merupakan tahapan terakhir yaitu mendistribusikan hasil studi ke anak muda pedesaan dan kemudian secara bersama-sama melaksanakan hasil studi yang telah dilakukan.

Namun langkah ini akan berhadapan dengan pemikiran konservatif dari masyarakat pedesaan itu sendiri.  Sebagai contoh adalah kemungkinan penolakan hasil studi oleh beberapa masyarakat desa yang dianggap tidak sesuai dengan budaya atau kebiasaan yang berlaku. Selain faktor psikologis masayarakat desa secara umum juga terdapat faktor hierarki sosial yang menjadi permasalahan lanjutan. 

Kuatnya ketokohan pimpinan desa mempunyai pengaruh signifikan apakah solusi-solusi yang dihasilkan dapat diterapkan di wilayah tersebut atau tidak. Hambatan lainnya adalah terkait dengan peraturan yang bersifat nasional terkait dengan sektor pertanian dan akses permodalan yang sangat fundamental dalam menunjang perbaikan sektor pertanian itu sendiri. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan ini menurut saya adalah “komunikasi”.

Strategi utamanya adalah mempertemukan anak muda perkotaan dengan anak muda pedesaan. Anak muda perkotaan ini tentu saja tidak bisa turun langsung ke lapangan tanpa ada bekal persiapan. 

Persiapan tersebut dapat berupa program-program yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk membantu proses ini menurut saya anak muda perkotaan harus dibentuk dalam suatu komunitas. Lalu terdiri oleh siapa sajakah komunitas ini? 

Jawabannya adalah anak muda perkotaan dengan berbagai macam disiplin ilmu yang membawa gagasan-gagasan baru untuk dapat membantu dan meningkatkan kapasitas anak muda pedesaan. Komunitas ini yang akan memfasilitasi anak muda perkotaan untuk dapat bertemu dengan anak muda pedesaan dan tokoh-tokoh desa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun