Mohon tunggu...
Cahya Tri Purnami
Cahya Tri Purnami Mohon Tunggu... Dosen - A teacher

Sharing tentang kegiatan masyarakat dan edukasi kesehatan kepada masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Cegah Penyakit Tidak Menular, Dosen UNDIP Ajari Kader Posbindu Remaja Deteksi Risikonya

24 November 2021   08:00 Diperbarui: 24 November 2021   08:07 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto 1. Penjelasan Cara Penggunaan Tensimeter Digital/dokpri

Sampangan, Semarang (13/11/2021).   Penyakit tidak menular (PTM) di Indonesia menunjukkan tren yang makin meningkat  dan menyerap biaya terbesar dalam jaminan kesehatan nasional.  Kondisi tersebut menjadi masalah kesehatan masyarakat karena peningkatan tren kasus PTM tidak hanya pada kelompok lanjut usia,namun juga pada kelompok remaja. Oleh sebab itu deteksi dini risiko PTM  menjadi hal penting.
 
Deteksi PTM di posbindu  dapat dilakukan melalui pemeriksaan kesehatan yaitu cek tekanan darah, cek gula darah, cek kolesterol. Kegiatan ini tidak harus dilakukan oleh petugas kesehatan  dari Puskesmas, namun dapat dilakukan oleh para kader di posbindu yang telah dilatih cara pemeriksaan dengan menggunakan peralatan sederhana, mudah diperoleh dan tidak mahal harganya. Ketrampilan kader dalam pemeriksaan tersebut menjadi daya ungkit untuk para remaja mampu mendeteksi PTM secara mandiri dan tanggap saat ditemukan warga yang berisiko PTM.
 
Merespon hal tersebut, dosen dan mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Undip yang diketuai oleh Dr. Cahya, SKM. M.Kes memberikan edukasi terkait faktor risiko PTM sekaligus memberikan pendampingan pemeriksaaan deteksi dini kadar gula darah bagi kader posbindu remaja yang ada di RW III Kelurahan Sampangan sebagai salah satu posbindu binaan Puskesmas Pegandan Kota Semarang.
 
Kegiatan ini bertujuan memberikan pengetahuan dan ketrampilan cara deteksi PTM bagi kader posbindu remaja.  Sasaran kader posbindu remaja sebagai salah satu upaya meningkatkan partisipasi masyarakat remaja dalam pencegahan  PTM melalui deteksi dini faktor risiko PTM. Kader posbindu adalah mereka yang telah dibina dan difasilitasi oleh Puskesmas untuk melakukan kegiatan deteksi dini PTM secara mandiri di wilayah kerjanya.
 
Dalam kegiatan pengabdian tersebut oleh disampaikan materi tentang faktor risiko PTM dan bagaimana deteksi risiko secara sederhana yang dapat dilakukan oleh para kader di posbindu melalui pemeriksaan tekanan darah dan kadar gula oleh Dr Dharminto, MKes. "Jadi sekarang ini PTM juga telah menyerang remaja, tidak hanya lansia saja. 

Dulunya PTM hanya menyerang pada lansia saja, namun sekarang sudah mulai menyerang yang remaja-remaja oleh karena itu PTM harus diwaspadai. 

Meskipun jumlahnya masih tergolong terbatas, kita sebagai kader harus tetap waspada dan minimal harus bisa memeriksa kesehatan diri masing-masing syukur-syukur bisa menjalar kepada keluarga bahkan ke masyarakat sekitar. Perlu diperhatikan bahwasannya terjadinya penurunan dan kenaikan baik tekanan darah, gula darah, kolesterol dll, perlu dicurigai.", ucap dr. Dharminto saat pemaparan materi.
 
"Disini sudah ada yang bisa meriksa dok, cuma belum menyeluruh bisa memeriksa semua, hanya beberapa saja seperti mbak Hilda sudah bisa", ucap Ibu Septi selaku penanggungjawab posbindu dari Puskesmas Pegandan saat diskusi dilakukan sebelum pada materi praktik pemeriksaan.
 
Kegiatan praktik pemeriksaan dilakukan dengan penjelasan cara pemeriksaan dan masing-masing peserta melakukan pemeriksaan pada temannya dengan didampingi oleh Dr. Cahya Tri Purnami,SKM,MKes dan Farid Agushybana,SKM,DEA,PhD. Praktik pemeriksaan menggunakan peralatan standar yang digunakan di posbindu dengan menekankan bagaimana persiapan sebelum pemeriksaan, saat pemeriksaan, saat selesai pemeriksaan melalui pembacaan hasil pemeriksaan, saran apa yang harus diberikan dari hasil pemeriksaan dan pembuangan secara aman bekas peralatan yang digunakan saat pemeriksaan.
 
"Keberhasilan pelaksanaan deteksi faktor risiko PTM melalui posbindu dapat menjadi daya ungkit pencegahan dan pengelolaan PTM sehingga mendukung terwujudnya salah satu capaian pembangunan berkelanjutan ( SDG's) ketiga yaitu kehidupan sehat dan sejahtera", demikian pernyataan Dr. Cahya Tri Purnami,SKM,MKes  dalam kegiatan tersebut.

Foto 2. Kader remaja melakukan praktik pemeriksaan gula darah/dokpri
Foto 2. Kader remaja melakukan praktik pemeriksaan gula darah/dokpri

Foto 3. Penjelasan dan Praktik Cara Pengukuran Tekanan Darah/dokpri
Foto 3. Penjelasan dan Praktik Cara Pengukuran Tekanan Darah/dokpri

"Aku senang bisa diajari cara periksa walau pertamanya takut.  Ayo aku periksa lagi" kata Alika, salah satu kader posbindu.
"Wah gula darahku hasilnya 134, harus waspada" ujar Elga pada saat diperiksa kadar gula oleh kader posbindu.
 
Kegiatan pengabdian ditutup dengan ringkasan kegiatan oleh Farid Agushybana.  "Kalian sudah praktek langsung cara pemeriksaannya seperti bagaimana, dengan ini diharapkan kalian mampu menjadi kader yang terampil, bisa memeriksa sendiri kesehatannya maupun kesehatan orang lain yang ada di sekitar wilayah saudara",  ujarnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun