Mohon tunggu...
Cahya Riski Wiranegara
Cahya Riski Wiranegara Mohon Tunggu... Business Operation Consultant -

Saya seorang pelaku bisnis yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang perencanaan kota (s1) dan manajemen bisnis (s2). Memiliki ketertarikan terhadap perkembangan di bidang bisnis, teknologi, sepakbola, dan tenis. Brand favorit apple, Atlet Favorit Roger Federer, Tim Sepakbola Intermilan dan Manchester United.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"The Foreigner", Proyek Idealis Jackie Chan

17 Oktober 2017   11:37 Diperbarui: 17 Oktober 2017   13:17 2619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
presscdn.pagely.netdna-cdn.com

Gresik, Indonesia -Tim Produksi dan aktor yang terlibat dalam film The Foreigner dalam kurun waktu satu minggu ini gencar hadir dalam talk show amerika baik sesi tayangan pagi hingga sesi tayangan malam tak terkecuali Jackie Chan. 

Beliau hadir di acara Conan O'Brien, Stephen Colbert, Kelly & Ryan, Today, Access Hollywood hingga Talk's at Google, dalam kesempatan tersebut mereka bertanya pertanyaan yang sama "kemana saja anda ? setelah tujuh tahun akhirnya anda muncul". Dalam setiap interview tersebut Beliau secara konsisten menjawab "saya ingin menunjukkan kepada penonton bahwa saya adalah aktor yang bisa bertarung bukan sebaliknya, karena bintang film action usia karirnya pendek. Saya ingin dikenal seperti Robert De Niro dan aktor papan atas lainnya". 

The Foreigner merupakan produksi kolaborasi antara Cina dan Inggris baik aktor, sutradara, produser, rumah produksi hingga dukungan finansialnya. Rumah produksi tersebut diantaranya Wanda Pictures (Cina), SR Entertainment (Cina), STX Entertainmnet (Amerika), Entertainer Production Company (Inggris), TheFyzz (Inggris), Quidam Studios (Cina), Artur Sarkissian Production (Amerika) dan Huayi Brothers (Korea). Dalam produksi film ini Jackie Chan didapuk sebagai produser, tidak heran 3 dari 8 perusahaan produksi yang terlibat dalam produksi berbudget US$ 35 Juta tersebut bermarkas di Cina. Keterlibatan Jackie Chan sebagai aktor dan produser sangat logis, karir panjang Beliau sebagai actor yang mampu bertarung dapat memberikan input kepada tim produksi mengenai action sequence. 

The Foreigner bercerita tentang seorang ayah yang berduka karena kehilangan remaja putri satu-satunya akibat aksi terorisme. Quan (Tokoh yang diperankan Jackie Chan dalam film ini) berusaha mencari keadilan untuk putrinya tersebut ke Institusi terkait baik So15 (Komado Nati Terorisme Kepolisian Metro London) hingga Vice Minister Liam Hennessy (diperankan Pierce Brosnan) tanpa kenal lelah. Martin Campbell (Sutradara) memiliki portofolio yang mumpuni untuk genre action-thriller, karya serupa pernah Beliau produksi yaitu Golden Eye dan Casino Royale (James Bond Franchise). 

Ketika melihat Trailernya di postingan Zero Media di halaman Youtube 3 bulan lalu, kesan yang akan ditayangkan dalam film ini adalah Quan melakukan upaya balas dendam terhadap kematian putri satu-satunya. Trailer dengan durasi 2 menit dan 29 detik sepertinya memberikan bocoran yang terlalu banyak mengenai jalur cerita film ini bahkan di acara Talk's at Google membahas aksi pertarungan antara Quan dan pihak pemerintah. Saya pribadi sebagai penonton sempat ragu mengenai perlu tidaknya saya mengeluarkan uang 50 ribu rupiah untuk menonton The Foreigner di bioskop. 

Kemarin pada tanggal 15 Oktober 2017 pukul 12:15 di Tunjungan Plaza XXI, saya putuskan untuk menonton The Foreigner. Setelah lampu teater dipadamkan, adegan awal dalam film ini sudah menampilkan scene pemboman di distrik bisnis London dan putri Quan menjadi korbannya. 

Saya berpikir "ah kayaknya ceritanya keliling-keliling institusi akhirnya bertemu Liam Hennessy, tidak puas dengan jawaban Liam akhirnya Quan bertindak brutal untuk mendapatkan keadilan." dengan komposisi 30% dialog 70% action sequence. Ternyata kesimpulan awal saya tersebut salah besar. 

Dalam film ini cerita dibangun mengenai sebab-akibat Quan bertindak diluar jalur hukum, Manuver politik Pemerintah Inggris untuk menjaga kolonialisme di Irlandia Utara, dan pengungkapan pelaku terorisme yang mengatasnamakan IRA (Irish Republican Army). Sepertinya scene-scene tersebut tidak berkesinambungan, tetapi Martin Campbell, David Marconi sebagai Screen Writer dan tim editingnya mampu memadukan semua sudut pandang Teroris, Ayah Berduka, dan Politikus dalam mengekspresikan kegelisahan terhadap isu terorisme dan perjanjian damai antara Pemerintah Inggris dan Pemberontak Irlandia Utara. 

Karakter Quan sangat jauh dari kebiasaan Jackie Chan dalam memerankan film-film Hollywood yang berhasil membuat penonton terhibur. Jackie berperan sebagai seorang ayah yang sudah lanjut usia dan penuh kesedihan di wajahnya akibat kehilangan putri satu-satunya. Bahkan Martin Campbell selalu mengingatkan Jackie bahwa dia bukan Jackie Chan tetapi dia adalah Quan. Arahan Martin kepada Jackie berbuah hasil, Jackie mendalami peran Quan dengan penuh effort mulai cara berjalan, bercakap, dan bertarung sesuai dengan usia (60an Tahun) yang dideskripsikan dalam film ini. 

Verdict, harapan Jackie Chan untuk membuktikan diri sebagai aktor kepada penilmat film Hollywood akhirnya  terjawab dan diterima. Terbukti di akhir pekan lalu (13-15 Oktober) berdasarkan informasi dari Boxofficemojo.com pendapatan domestik terbesar nomer 3 setelah Blood Runner 2049 film ini mencapai US$ 13,113,024 dan pendapatan global mencapai US$ 84,800,000. Menurut saya film ini layak tonton dan kualitas film ini sepertinya lebih jika dikomparasikan dengan film-film lokal ataupun Hollywood lainnya di Bioskop.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun