Mohon tunggu...
Cahya Sefty Gusman
Cahya Sefty Gusman Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa/Universitas Jember

Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perumahan dan Pemukiman di Belitung

5 Oktober 2022   19:35 Diperbarui: 5 Oktober 2022   19:42 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Belitung merupakan salah satu pulau yang menjadi pilihan jika ingin melepas penat. Pulau yang dikenal dengan film Laskar Pelangi ini dikelilingi lautan yang terdapat pantai dengan pasir putih bersih. Walaupun dikenal dengan pariwisata yang ada di setiap jengkal tanahnya, kabupaten Belitung ini tepatnya di pusat kota yakni di Kecamatan Tanjungpandan ini menjadi pusat kehidupan masyarakat. Masyarakat yang tinggal di pusat kehidupan ini rata-rata tinggal di lahan yang sekiranya layak ditempati.

Pusat kehidupan yang akan dibahas ini adalah tempat berlindung masyarakat dari panas teriknya siang hari, rembesan hujan serta dinginnya malam hari yakni rumah.

Rumah merupakan bangunan gedung yang difungsikan sebagai tempat tinggal yang layak huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat penghuninya, serta aset bagi pemiliknya. Dalam banyak istilah rumah lebih digambarkan sebagai sesuatu yang bersifat fisik (house, dwelling, shelter) atau bangunan untuk tempat tinggal/ bangunan pada umumnya (seperti gedung dan sebagainya). Jika ditinjau secara lebih dalam rumah tidak sekedar bangunan melainkan konteks sosial dari kehidupan keluarga di mana manusia saling mencintai dan berbagi dengan orang-orang terdekatnya.

Rumah ini ialah salah satu kebutuhan primer umat manusia yaitu papan, selain pangan (makanan) dan sandang (pakaian). Bagi orang jaman dulu kebutuhan ini turut diperhatikan selain makan, sehingga tak heran jika di Belitung atau bahkan di tempat anda banyak anak yang membangun rumah diatas tanah orang tuanya karena memang tanah yang dibeli orang dulu itu tak tanggung-tanggung luasnya. Disatu tanah mungkin bisa dibangun sekitar 6 rumah yang nantinya di tempati oleh anaknya atau bahkan cucunya. itu dikarenakan orang dulu menganggap tanah ialah asset yang penting.

Hal inilah yang menyebabkan suatu wilayah di dominasi oleh satu keluarga besar, tetangganya sendiri tak lain dan tak bukan yaitu saudara sendiri. Menurut saya hal ini bisa menjadi dampak positif maupun negatif. Dampak positifnya dalam lingkup keluarga besar kekeluargaaan akan terasa lebih erat jika tetangga kita sendiri itu keluarga, akan tetapi hal tersebut bukan hanya berdampak positif melainkan juga dapat berdampak negative yakni kurangnya kerabat selain keluarga juga jika terdapat masalah dalam satu keluarga akan membuat keluarga besar dalam keaadaan canggung sehingga menggangu keluarga lainnya.

Jenis rumah yang kebanyakan ditempati yaitu rumah yang memiliki fungsi lebih dari hanya sekadar tempat berlindung, tetapi juga tempat untuk berkumpulnya keluarga besar. Sehingga tak heran jika banyak acara kawinan yang menjadikan halaman rumah sebagai tempat pesta dilangsungkan. Momen ini merupakan salah satu momen untuk berkumpulnya saudara-saudara yang jauh dari lingkungan sekitar sehingga bisa menjalin silahturahmi anatar sesama.

Namun pasangan muda jaman sekarang ini banyak memilih untuk tidak tinggal dekat dengan orang tua mereka, mereka lebih memilih untuk tinggal di perumahan yang sarana dan prasarana yang lengkap. Akan tetapi perumahan ini memiliki lahan yang relatif terbatas.

Menurut Pasal 1 angka (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, yang dimaksud dengan perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan, yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni.

Perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari pemukiman, baik yang terletak di perkotaan maupun di pedesaan, dimana dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni. Sedangkan kawasan pemukiman merupakan bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun pedesaan, yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan. Nah disini saya akan membahas tentang perumahan yang terdapat pada perkotaan kabupaten Belitung.

Di Belitung sendiri terdapat perumahan yang berbagai macam keadaannya. Hal ni tergantung dengan fasilitas apa saja yang di dapat serta luas lahannya semakin lengkap fasilitas serta semakin luas lahan maka semakin tinggi pula harga yang dibandrol. Banyak pasangan muda yang akhirnya memberanikan diri untuk mengambil KPR atau Kredit Pemilikan Rumah kepada Bank. Menurut saya pengambikan KPR ini bisa menjadi salah satu alternatif untuk yang ingin segera mempunyai hunian. Tetapi juga harus melihat kondiri apakah sanggup untuk mengembalikan uang bank tersebut atau tidak, karena jika kita hanya ingin gengsi semata tanpa melihat penghasilan sendiri ini akan menjadi jurang kedepannya.

Pemukiman merupakan bagian dari lingkungan hidup di luar Kawasan lindung baik dalam lingkup ruang pemukiman maupun perkantoran yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan. Kehidupan di tengah kota yang bisa disebut gak kota-kota amat ini bisa dibilang masih sederhana. Pemukiman yang tidak terlalu padat tapi tak renggang ini menjadi hunian Pelepas penat. Walaupun tak jarang ada bencana yang tak terduga datang. Seperti banjir yang memasuki rumah warga, hal ini terjadi karena terdapat pemukiman yang berada di sekitar parit sehingga jika air di parit menguap air pun masuk ke dalam rumah. Air yg masuk ini bukanlah air bersih, melainkan air kotor yang pastinya ada saja hewan yang terdapat disana seperti kecoak, bahkan ular sekalipun bisa ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun