Mohon tunggu...
Dipananta
Dipananta Mohon Tunggu... Buruh - manusia menulis

belajar untuk menulis untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Sih! dari Terima Kasih: Perihal Kata-kata (Bagian 1)

27 Juli 2021   00:09 Diperbarui: 27 Juli 2021   00:18 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Konon katanya, manusia sulit mengatakan sekaligus menyatakan maaf dan terima kasih. kalau saya pribadi, ringan saja, namun ringan tak berarti hal itu tidak membawa rasa di dalamnya. dalam keseharian dan berkegiatan, rasa yang terkandung dalam kedua kata sakti itu. 

Bahkan saya sering bertanya-tanya pada orang yang minta maaf pada saya, maksud serta niat dari permintaan maafnya. Pada dasarnya, maaf adalah untuk mengakui kesalahan dan berniat untuk belajar agar tidak melakukan kesalahan lagi. 

Kata satunya lagi, terima kasih adalah untuk menyampaikan apresiasi pada hal yang telah diterima. 

Abaikan kata maaf yang sulit untuk membuktikan niatnya hingga terjadi suatu tindakan benar atau salah selanjutnya, kata terima kasih hidup di kota besar negara ini dengan semakin menipis. 

Dalam percakapan yang terjadi secara tulisan dalam media sosial, kita sering melihat, ucapan terima kasih disingkat menjadi makasih, mksh, makasi, thx, tx, tks, tku dan lain-lain. 

 Dalam bahasa lisan dalam percakapan kata berbunyi berbalas kata berbunyi, terima kasih tereduksi menjadi 'makasih, ya' atau 'tengs' sebagai ungkapan pengganti dalam bahasa inggris. 

Setelah menganggapnya lazim selama bertahun-tahun, saya tertegun pada suatu sore, saat membeli beberapa gorengan, saya mengucapkan terima kasih dibalas dengan "..sih". 

Sepanjang sore sambil melahap gorengan dari anag ajaib tadi, saya memikirkan ungkapan apresiasi yang berharga itu. Kata singkat itu diucapkan dengan nada bicara yang biasa kita gunakan jika mengucapkan terima kasih, nada mendayu yang menurun di ujung suku katanya. 

Abang gorengan satu ini mengucapkan suku kata selain "sih" dengan gumaman dan anggukan tanda sopan. senyum-senyum sendirilah saya sepanjang jalan. Terima kasih, diucapkan hanya dengan "sih".

Pertanyaannya, apakah singkatnya ungkapan itu juga mereduksi makna serta ungkapan rasa yang terkandung di dalamnya. Jawabannya, mungkin iya mungkin juga tidak. 

Kalau jawabannya iya, mungkin karena formalitas untuk mewarnai hubungan penjual dan pembeli. Dengan kata lain, mengucapkan apapun untuk mewakili ungkapan terima kasih, penjual itu datar saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun