Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Humaniora featured Pilihan

Belajar dari Ang Tek Khun di Datsun Risers Expedition dan Kompasiana Blog Trip

1 Februari 2016   18:24 Diperbarui: 2 Februari 2017   06:19 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Foto-foto itu adalah koleksi saya tentang kesalahan penulisan, kesalahan bahasa, dan pemakaian bahasa yang salah kaprah yang dipasang di ruang publik, ayo diamati lagi mana yang salah yang saya maksutkan?" katanya panjang, karena saya tak kunjung menjawab pertanyaan tentang foto-foto yang diperlihatkan pada saya.

Menurut pak Khun foto-foto tersebut dikoleksinya dan di unggah di Faceboo dan Instagram Ang Tek Khun. Dia berharap tulisan salah ini bisa menjdi bahan pembelajaran bagi siapa saja yang melihat atau membuka akun-nya.

Selain itu katanya asik dan menarik, di berbagai tempat selalu didapatkan hal-hal demikian. Ini menandakan salah pemakaian bahasa dan kata tidak dominan dilakukan oleh orang kecil. 

"Mas Nanang kalau di rumah sakit yang sering dipakai praktik kedokteran atau praktek kedokteran, apotik atau apotek?" tanyanya, dia bertanya ingin memberi contoh soal salah kaprah tersebut.

Saya langsung menjawab'praktek' dan 'apotik', mendengar jawaban saya dia malah tertawa.

Menurutnya yang betuk praktik bukan pratek, contoh jaman sekolah dulu kita sering melakukan praktikum di laboratoriun bukan praktekum di laboratorium. Penggunaan kata tempat menjual obat di rumah sakit 'apotek' bukan'apotik'.

Hampir semalaman saya ngobrol tentang bahasa rancu yang sering dipakai orang, rasanya tiada bosan dan semakin penasaran.

Setelah ngobrol di ruang makan hotel saya berusaha setiap ada kesempatan selalu mepet dia, dengan harapan lebih banyak lagi yang perlu saya tahu dari dia. Dia-pun senag dengan ngobrol ngalor-ngidul dengan saya.

"Mas Nanang produktif dan rajin nulis, boleh dikasih bocorannya?" tanya pak Khun.

"Saya tidak bisa nulis of-line, saya selalu nulis dalam situasi on-line, saya tidak terbiasaya menulis di word kemudian dipindah di dashbord, kalau saya nulis dalam of-line ide langsung blank..." jawab saya panjang, pak Khun hanya tersenyum.

"Saya selalu mengedit tulisan saya begitu selesai uploud atau publish, saya koreksi langsung dan saya betulkan, saya lebih sering menulis di situasi terdesak menjelang berangkat kerja, menjelang berpergian..." kata saya lagi yang membuat pak Khun terpingkal-pingkal. Saya ceritakan lagi tentang kebiasaan saya kalau lagi stress atau bingung dalam mengahdapi ujian dengan berdiam diri 5-10 menit di wc, dan setelah keluar dari wc ide bermunculan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun