Mohon tunggu...
BungRam
BungRam Mohon Tunggu... Konsultan - Pemerhati pendidikan, konsultan program pendidikan

Book lover, free traveller, school program consultant, love child and prefer to take care for others

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filosofi Kesuksesan Kaum Stoa

22 Januari 2020   08:49 Diperbarui: 22 Januari 2020   08:56 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

"The virtue is the only good for human beings, and the external things are not good or bad in themselves, but have value as material for virtue to act upon".

Suatu hari, seorang pemuda pergi ke rumah Socrates- filsuf besar Yunani, ia bertanya, "Tuan, saya datang untuk mencari kebijaksanaan Anda. Akankan Anda  menolongku?"

Socrates memandang pemuda itu dan menjawab, "Bagaimana saya bisa membantu?"

Pemuda itu berkata, "Saya ingin sukses besar. Maukah Anda mengajari saya semua yang perlu saya ketahui agar saya bisa sukses? "

"Tentu saja," jawab Socrates. "Berjalanlah bersamaku". Socrates mulai berjalan dan menuju ke laut.  Setelah di atas pasir, Socrates terus berjalan menuju ke air.  Pria muda itu mengikuti. Ketika keduanya berada jauh dari tepi pantai, air sudah  mencapai dada sang pemuda tersebut, Socrates meletakkan tangannya di atas kepala pemuda itu dan dengan cepat menekannya ke bawah air. 

Setelah sekitar sepuluh detik, pria muda itu berjuang mengangkat kepala ke permukaan dan mulai terengah-engah. Socrates melepaskan kepala bocah itu, berbalik dan berjalan pergi.

Pria muda itu terkejut. Dia telah melakukan perjalanan jauh untuk bertemu dengan orang bijak  ini yang dia kagumi dan hormati, dan ketika dia meminta kebijaksanaannya, yang dia lakukan hanyalah meletakkan kepalanya di bawah air. "Tidak akan pernah lagi", sumpah pemuda itu, ia tidak akan meminta nasihat lagi dari Socrates.

Setelah seminggu berlalu, pemuda itu berpikir mungkin dia melakukan sesuatu yang membuat Socrates kesal. Jadi dia kembali pergi mengunjungi Socrates.  Dia memohon Socrates untuk mengajarinya lagi semua yang perlu dia ketahui agar dia bisa sukses besar.

Socrates tersenyum dan sekali lagi setuju. Dia meminta pemuda itu untuk mengikutinya, dan lagi-lagi mereka berjalan menuju laut.  Sama seperti sebelumnya, Socrates berjalan menjauhi pantai, ketika airnya setinggi dada, Socrates meraih kepala pemuda itu dan mendorongnya ke bawah air. Namun kali ini, pemuda itu sudah siap. 

Sebelum tenggelam, dia menghirup udara sebanyak-banyaknya dan menahan napas selama hampir tiga puluh detik sebelum terengah-engah. Ketika dia menyeka air dari matanya, dia melihat Socrates sudah di pantai berjalan pergi.

Sekarang pemuda itu marah. Dua kali dia mendekati Socrates untuk pengetahuan yang dia butuhkan untuk menjadi sukses besar dan dua kali Socrates membawanya ke laut dan meneggelamkan  kepalanya. Tidak akan pernah lagi dia dihina dan dihina seperti ini umpatnya dalam hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun