Mohon tunggu...
Bunga Dessyta Prameswari
Bunga Dessyta Prameswari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Selanjutnya

Tutup

Money

Pandemi Covid-19, Auditor Ngapain?

29 Juni 2020   09:10 Diperbarui: 29 Juni 2020   09:17 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Bunga Dessyta Prameswari

Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Sri Sulistyowati, SE., M.Si

Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung Semarang

            Pandemi covid 19 yang berkembang dengan luas berdampak dalam segala sektor. Salah satunya sektor ekonomi dan bisnis. Perkembangan bisnis suatu perusahaan akan terpengaruh oleh adanya pandemi covid 19 ini. Terbatasnya ruang untuk kegiatan bisnis yang dilakukan perusahaan maka perlu pertimbangan untuk melakukan prosedur audit. Lantas bagaimana auditor dalam menjalankan tugasnya?

            Kebutuhan perusahaan terhadap audit harus dilakukan sesuai dengan hukum atau peraturan. Namun dikarenakan adanya pandemi covid 19, audit yang semula dilakukan secara tatap muka atau langsung harus digantikan dengan alternatif lain. Auditor menggantinya dengan “proses audit jarak jauh”. Dalam alternatif ini, tahapan proses audit masih serupa dengan ketika melakukan audit secara langsung. Hanya terdapat sedikit perbedaan dalam pelaksanaannya.

            Perencanaan. Tahap perencanaan sangat penting setiap kali akan melakukan audit. Dalam pelaksanaannya saat ini akan mengalami sedikit kesulitan dikarenakan pihak auditor dan pemangku kepentingan perusahaan tidak dapat saling tatap muka. Perlunya media video teleconference dan powerpoint atau media visual lain guna mempermudah. Auditor perlu kerja keras 2 kali lipat untuk audit jarak jauh ini. Pada saat melakukan rapat perencanaan dengan pemangku kepentingan di perusahaan, auditor harus menjelaskan mengenai pendekatan audit jarak jauh kepada peserta rapat. Auditor juga perlu menjelaskan antisipasi terkait persamaan dan perbedaan audit jarak jauh dan audit secara langsung.

            Mengkaji dokumen. Terdapat keterbatasan dalam melakukan kajian dokumen secara jarak jauh. Perlunya lebih banyak waktu bagi perusahaan yang akan melakukan audit untuk menyiapkan dokumen. Dokumen yang disiapkan lalu diunggah dalam berbagai platform file. Auditor harus menerima dan mengkaji informasi yang diunggah oleh pihak perusahaan terkait dalam format apapun yang paling mudah diperoleh sehingga beban dapat diminimalkan.  Perlunya pertimbangan terkait aksesibilitas sistem file digital yang digunakan. Dalam aksestabilitas file digital, tidak jarang hanya dapat diakses sementara ketika proses audit berlangsung. Pertimbangan harus dilakukan guna strategi yang efektif saat pengkajian dokumen dalam audit jarak jauh. Ketika melakukan pengkajian akan ada pertanyaan langsung dari auditor. Tetapi untuk audit jarak jauh ini pertanyaan akan diajukan dengan mengatur video teleconference antar auditor dengan orang yang bertugas mengkaji dokumen.

            Pemeriksaan Fisik Lapangan. Hal yang paling menantang dalam pelaksanaan audit jarak jauh yaitu pemeriksaan fisik lapangan. Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan tekhnologi komunikasi langsung dua arah (live streaming). Tentunya walaupun dilakukan secara langsung pasti akan mengalami hambatan. Seperti keterbatasan fasilitas WiFi, tidak semua perusahaan memiliki jangkauan WiFi yang baik; perusahaan yang berada di wilayah terpencil akan mengalami kesulitan sinyal sehingga kualitas video pada saat penayangan langsung akan buruk; kurang efektifnya pemeriksaan fisik jarak jauh karena fokusnya akan terbatas hanya pada satu objek; akibat dari kebisingan pada daerah sekitar akan menyebabkan tidak terdengarnya tanggapan saat wawancara.

            Alternatif lain dapat menggunakan video dan foto yang diambil dari telepon seluler perusahaan. Penggunaan perangkat digital ini perlu perencanaan awal dan izin khusus untuk daerah sensitif atau tempat yang terdaapt bahan yang bisa meledak. Auditor harus mengelompokkan daerah yang menjadi perhatian untuk pengambilan video dan foto. Foto dan video akan ditinjau oleh manajer audit dan digabungkan menjadi sebuah album, yang kemudian ditinjau oleh masing-masing auditor. Auditor membuat catatan dan menyiapkan pertanyaan untuk ditanyakan selama wawancara jarak jauh.

            Wawancara Jarak Jauh. Untuk melakukan wawancara jarak jauh memerlukan waktu yang lebih untuk auditor. Auditor harus menyiapkan pertanyaan dan informasi tambahan yang dibutuhkan terkait informasi yang diperoleh saat melakukan pengkajian dokumen. Wawancara jarak jauh dilakukan dengan menggunakan bantuan teknologi seperti skype, zoom, atau lainnya. Wawancara harus direncanakan 30 sampai 90 menit dengan penanggung jawab pekerjaan. Wawancara pendek dilakukan selama 15 menit dengan penanggung jawab implementasi dan wawancara selama 10 menit dengan pekerja yang bertanggung jawab dalam mendukung fokus audit. Hal ini akan membantu auditor untuk mengetahui kebiasaan yang berlaku pada perusahaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun