Mohon tunggu...
Bunga Arisya
Bunga Arisya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bunga Arisya

focus

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Prospek Usaha Komoditas Pertanian

21 Juni 2021   21:40 Diperbarui: 21 Juni 2021   22:27 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tidak bisa disangkal pertanian merupakan bidang yang banyak dimanfaatkan sebagai mata pencaharian masyarakat Indonesia. Sektor pertanian sangat memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Selain secara konsisten berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan pendapatan devisa, sektor pertanian mampu menyediakan lapangan kerja untuk lebih dari 13 juta penduduk di Indonesia (Susila dan Dradjat, n.d.). Hingga sampai sekarang sektor pertanian juga menjadi salah satu penyumbang pertumbuhan ekonomi terbesar di Indonesia.

Saat ini sudah semakin banyak masyarakat Indonesia baik di pedesaan maupun di kota besar yang menjalankan bisnis pertanian khususnya dalam bisnis tanaman, perkebunan dan peternakan. Daya keanekaragaman hayati yang melimpah dan tersebar di aneka wilayah Indonesia merupakan potensi usaha pertanian terhadap perekonomian Indonesia. Dalam meningkatkan ekonomi masyarakat, Indonesia memiliki potensi tanah garapan yang sangat luas dan dapat menyerap tenaga kerja yang mempunyai andil dalam peningkatan pendapatan nasional (Rofiqi et al., 2018).

Tanaman Pangan

Tanaman pangan merupakan salah satu sub sektor pertanian yang mempunyai mutu ekonomi dan nilai tambah yang dapat jauh dikembangkan karena lebih besar dibandingkan komoditas lain. Dengan memiliki peran yang strategis, komoditas tanaman dapat berupaya dalam pemenuhan ketersediaan pangan untuk menaikkan ketentraman para petani dan memberikan peluang kerja. Dan komoditas tanaman pangan juga mempunyai nilai jual dengan jenis keragaman komoditas dan memadainya lahan yang tersedia (Laili dan Diartho, 2018).

Sebagai bahan makanan utama, tanaman pangan sangat dibutuhkan bagi seluruh penduduk Indonesia. Demi untuk memenuhi kebutuhan utama ketersediaan tanaman pangan wajib diperhatikan secara berkelanjutan dan mencukupi syarat gizi (Erviyana, 2014). Seperti yang diketahui jenis tanaman pangan tidak hanya ada satu melainkan ada banyak jenisnya yang terdiri dari umbi-umbian, kacang-kacangan dan serelia. Di Indonesia Tanaman pangan yang paling dibutuhkan sebagai makanan utama adalah dari jenis serelia dan umbi-umbian. Makanan pokok adalah salah satu bagian untuk menunjang keberhasilan proses pembangunan nasional (Theresia Lete Boro, Maria T. L Ruma, Siprianus R. Toly, 2020)

Prospek Bisnis Tanaman Pangan

Bisnis tanaman pangan mempunyai peluang yang besar dalam kewirausahaan, karena bahan pangan adalah kebutuhan utama manusia, oleh karena itu bisnis tanaman pangan pasti akan selalu memiliki konsumen. Disamping itu produk tanaman pangan juga merupakan bahan konsumsi utama pangan di Indonesia dan melibatkan tenaga kerja tertinggi dalam kegiatan produksi. Sedangkan diperhatikan dari sisi usaha tanaman pangan, kegiatan ekonomi berbasis tanaman pangan adalah kegiatan bisnis yang tersebar luas dan terbesar di Indonesia (Puspa et al., 2020).

Saat awal masa pandemi Covid-19 melanda Indonesia banyak masyarakat yang menggunakan waktunya selama dirumah untuk bercocok tanam. Kegiatan yang awalnya digunakan untuk mengisi waktu kosong selama karantina digunakan menjadi kegiatan yang menghasilkan. Ada berbagai macam bercocok tanam selain tanaman pangan yang dilakukan dan dimanfaatkan kembali untuk berbisnis. Oleh karena itu, kegiatan berbisnis tanaman merupakan bisnis yang sangat mudah untuk dilakukan, karena tanpa lahan yang luas kegiatan bisnis tanaman sangat menguntungkan. Begitu juga dengan peluang berbisnis budidaya tanaman, yang saat ini semakin terbuka lebar.

Perkebunan

Berbisnis dalam dunia perkebunan merupakan bisnis yang juga memiliki peluang besar seperti berbisnis tanaman pangan. Sektor perkebunan memiliki peran besar di dalam mengembangkan sektor pertanian. Oleh karena itu, pengembangan sektor perkebunan mempunyai tujuan utama yaitu meningkatkan mutu dan produksi (Lutfiadi, 2010). Sekarang ini, sektor perkebunan menjadi pendorong pembangunan nasional karena memiliki dukungan komponen impor yang rendah, sumber daya yang banyak dan orientasi ekspor yang dapat mengeluarkan devisa non migas dalam jumlah yang besar (Ismoyo et al., 2018).

Banyak sekali komoditi perkebunan yang unggul di Indonesia, seperti kelapa sawit, aren, kopi, teh, kakao dan masih banyak yang lainnya. Dari masing- masing komoditi perkebunan memiliki cara penanaman yang berbeda-beda. Dan hasil perkebunan di Indonesia sudah banyak di ekspor ke berbagai macam negara. Oleh sebab itu, berbisnis perkebunan juga mempunyai untung yang besar apabila bisa melakukan dan mengerti bagaimana cara memanfaatkan kebun yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun