Mohon tunggu...
Meika Pasondi
Meika Pasondi Mohon Tunggu...

Anak Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Teens Go Green Indonesia Mengajak Para Generasi Muda (yang Mau) Peduli Lingkungan

6 Oktober 2014   18:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:11 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teens Go Green merupakan organisasi pemuda di Indonesia dalam pengembangan minat, pengetahuan dan aksi cinta lingkungan dengan konsep edutainment dan sukarela. Program Teens Go Green pertama kali diluncurkan pada tanggal 1 Desember 2007 oleh Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo. Program ini diinisiasi oleh Yayasan Kehati, PT. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk., dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Sejak 2013, Teens Go Green menjadi organisasi muda yang independen dan mandiri. Keanggotaan Teens Go Green mencakup pemuda berdomisili di Jabodetabek berusia 14-25 tahun.

Dewasa ini Teens Go Green tengah disibukkan dengan rangkaian kegiatan Teens Go Green Heroes 2014 sejak maret yang lalu. adapun kegiatan mereka antara lain roadshow ke sekolah-sekolah untuk share learning mengenai pendidikan lingkungan. Mereka memberikan pengetahuan dasar mengenai lingkungan, sekolah hijau, 3R hingga bahayanya penggunaan styrofoam sebagi wadah untuk makanan/minuman dikantin. Feedback yang diterima biasanya sekolah yang telah dikunjungi mulai mencanangkan kegiatan bersih sekolah atau memberdayakan murid untuk mengelola sampah organik yang ada disekitar sekolah. selain roadshow, mereka juga rutin melakukan kerjasama dengan instansi atau NGO umtuk menjalankan program serupa.

Beberapa bulan lalu mereka baru saja mengikuti kegiatan pemberdayaan masyarakat yang mayoritas petani bersama teman-teman dari UIN Jakarta di Desa Tapos Jaya 1, Bogor, Jawa-Barat. disana mereka melihat dan mengidentifikasi masalah sosial yang dialami penduduk sekitar. mayoritas penduduknya memiliki mata pencaharian tetap sebagai petani. pagi-pagi buta mereka bertani, dan baru kembali pada petang hari. hampir disetiap rumah ditemukan kandang kambing/ayam. mengenai kebersihan, mereka terbilang sadar akan lingkungan. jarang ditemukan sampah-sampah yang menyumbat saluran air atau berserakan dipinggir jalan. masalah sosial yang ditemukan disana yakni para ibu minim kreatifitas karena hanya terpaku sebagai petani. melihat adanya potensi semangat juang, tim Edukasi berinisiatif melakukan seminar singkat mengenai pemberdayaan kaos bekas menjadi kantong pengganti plastik. awalnya para ibu tersebut terlihat tidak tertarik, karena menurut mereka hal itu tidak diperlukan. hidup mereka sudah didedikasikan sebagai petani. Tim Edukasi Teens Go Green berusaha meyakinkan para ibu untuk bisa mengembangkan kreatifitas sebagai penopang suami selain bertani. tanpa perlu waktu panjang dengan diskusi yang alot, mereka berhasil meyakinkan para ibu tersebut. Kegiatan tersebut hanya dilakukan 1 hari, mengingat ada agenda lain yang perlu diselesaikan.

Seperti itulah sedikit banyak dari kegiatan Teens Go Green yang dijalani. Dengan komitmen untuk menciptakan generasi muda yang peduli dan mau beraksi menjaga lingkungan serta memberdayakan masyarakat yang membutuhkan. Presiden Indonesia pertama, Ir.Soekarno pernah menyatakan bahwa hanya dibutuhkan 10 pemuda untuk membangun Indonesia menjadi Bangsa yang maju dan disegani. Berbekal tersebut, Teens Go Green berharap para pemuda yang mau berpartisipasi untuk kelestarian lingkungan untuk terus beraksi dan jangan berhenti.

Info lebih lanjut bisa kunjungi

Follow               @TGGActNow

Facebook Page Teens Go Green

Website             www.tggactnow.org

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun