Jakarta - Kondisi kebangsaan  saat ini sangat membutuhkan kehadiran kalangan dunia pendidikan yang direpresentasikan oleh para dosen  sebagai elite masyarakat yang memiliki kualifikasi sumber daya manusia yang mumpuni.  Para dosen tidak boleh diam terhadap dinamika perkembangan kebangsaan yang cukup memprihatinkan akhir-akhir ini.
Kepala Perpustakaan Nasional, Drs. Syarif Bando menyatakan hal itu saat  menerima kunjungan pengurus DPP Persaudaraan Dosen Republik Indonesia (PDRI) di gedung Perpustakaan Nasional Jalan Merdeka Selatan, Rabu siang (26/12).
Menurut Syarif, tatanan kebangsaan dan kemasyarakatan  sudah sedemikian parah dirusak oleh budaya transaksional-pragmatis sebagai akibat dari dampak budaya dari luar  yang di tumbuhsuburkan oleh para oponturir  yang minim rasa nasionalismenya.
"Kalau  bangsa kita mau maju harus dibangun oleh para ilmuwan.  Jangan biarkan peran-peran kebangsaan para ilmuwan justru diambil alih oleh elite- elite politik karbitan dan oknum-oknum pengusaha dadakan seperti saat ini," ucap Syarif yang  mengapresiasi terbentuknya PDRI. Â
Ia menyatakan Bangsa Indonesia harus fokus kembali  membangun jati dirinya sebagai bangsa yang beradab memiliki kemandirian mengelola sumber daya alam yang melimpah dengan sumber daya manusia yang unggul dan Kredibel.
"Perpustakaan Nasional siap bermitra dengan PDRI untuk mewujudkan agenda-agenda organisasinya yang berpihak pada  kemaslahatan dunia pendidikan,"  kata Syarif.
Sementara itu, Siswanto Rawali dari DPP PDRI menjelaskan,  audiensi dengan Kepala Perpusnas ini adalah untuk silahturahmi dan  meminta kesediaan  Kepala Perpustakaan Nasional sebagai Dewan Penasehat DPP PDRI. Sekaligus juga menyampaikan rencana Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDRI yang dijadwalkan pada  4 dan 5 Februari 2019. (*)