Mohon tunggu...
budi sopian
budi sopian Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Money

Pengusaha Logistik, Saatnya Sambut Ekonomi Era Digital

6 November 2018   16:55 Diperbarui: 6 November 2018   17:00 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi Era Digital


infoindo.id -- Ini saatnya dan waktunya bagi pengusaha logistik sambut geliat ekonomi era digital. Karena di era digital saat ini semakin banyak usaha rintisan (start up) yang telah berdiri.

Bahkan beberapa di antaranya telah mampu berprestasi di kancah nasional dan juga internasional.

Kondisi itu serasi dengan proyeksi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) pada 2020 nanti bahwa ekonomi digital Indonesia dapat mencapai pertumbuhan hingga 130 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1.700 triliun.

Persentase proyeksi ekonomi digital 2020 itu mencapai 20 persen dari total produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

Proyeksi tersebut sangat baik karena dapat naik dari realisasi 2017 sebesar 75 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1.000 triliun. Geliat ekonomi digital itu memberikan angin segar atau peluang yang cukup bagi hadirnya wirausaha baru.

Pelaku bisnis terus bertambah dan bermunculan, tak terkecuali dari rantai pasokan (supply chain) atau sektor logistik.

Dengan masifnya transaksi daring, sektor logistik ikut naik pamor dan memberikan hasil positif. Banyaknya pemula di industri ikut ambil andil sehingga membuat persaingan kian panas.

Pengusaha logistik harus pintar memberi pelayanan terbaik bagi konsumennya.

Jika mereka tidak dapat memberikan pelayanan yang terbaik taruhannya adalah konsumen kecewa dan beralih ke pesaing lainnya.

Ahli pemasaran Philip Kotler dalam buku yang ditulisnya bertajuk Principles of Marketing menyebutkan, loyalitas pelanggan amat menentukan nasib sebuah perusahaan dalam jangka panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun