infoindo.id -- Ini saatnya dan waktunya bagi pengusaha logistik sambut geliat ekonomi era digital. Karena di era digital saat ini semakin banyak usaha rintisan (start up) yang telah berdiri.
Bahkan beberapa di antaranya telah mampu berprestasi di kancah nasional dan juga internasional.
Kondisi itu serasi dengan proyeksi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) pada 2020 nanti bahwa ekonomi digital Indonesia dapat mencapai pertumbuhan hingga 130 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1.700 triliun.
Persentase proyeksi ekonomi digital 2020 itu mencapai 20 persen dari total produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
Proyeksi tersebut sangat baik karena dapat naik dari realisasi 2017 sebesar 75 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1.000 triliun. Geliat ekonomi digital itu memberikan angin segar atau peluang yang cukup bagi hadirnya wirausaha baru.
Pelaku bisnis terus bertambah dan bermunculan, tak terkecuali dari rantai pasokan (supply chain) atau sektor logistik.
Dengan masifnya transaksi daring, sektor logistik ikut naik pamor dan memberikan hasil positif. Banyaknya pemula di industri ikut ambil andil sehingga membuat persaingan kian panas.
Pengusaha logistik harus pintar memberi pelayanan terbaik bagi konsumennya.
Jika mereka tidak dapat memberikan pelayanan yang terbaik taruhannya adalah konsumen kecewa dan beralih ke pesaing lainnya.
Ahli pemasaran Philip Kotler dalam buku yang ditulisnya bertajuk Principles of Marketing menyebutkan, loyalitas pelanggan amat menentukan nasib sebuah perusahaan dalam jangka panjang.