b.   Menjembatani
Dalam proses komunikasi antarpribadi, termasuk komunikasi antarbudaya, maka fungsi komunikasi yang di lakukan antara dua orang yang berbeda budaya itu merupakan jembatan atas perbedaan di antara mereka. Fungsi menjembatani itu dapat terkontrol melalui pesan – pesan yang mereka pertukaran, keduanya saling menjelaskan perbedaan tafsir atas sebuah pesan sehingga menghasilkan makna yang sama. Fungsi ini dijalankan pula oleh pelbagai konteks komunikasi termasuk komunikasi massa. Media massa membantu khalayak untuk menginterpretasikan secara tepat apa yang terjadi tentang lingkungan.
c.   Sosialisasi nilai
Fungsi sosialisasi merupakan fungsi untuk mengajarkan dan memperkenalkan nilai – nilai kebudayaan suatu masyarakat kepada masyarakat lain. Dalam komunikasi antarbudaya sering kali tampil perilaku non verbal yang kurang dipahami namun yang lebih penting daripadanya adalah bagaimana kita menangkap nilai yang terkandung dalam gerakan tubuh dalam tarian.
d.   Menghibur
Fungsi menghibur juga sering tampil dalam proses komunikasi antar budaya. Praktek komunikasi antarbudaya mengandung fungsi – fungsi pribadi dan fungsi sosial namun dalam komunikasi antarbudaya, salah satu fungsi utama adalah mengurangi tingkat ketidakpastian dan kecemasan. Dua fungsi tersebut bersumber dari teori komunikasi antarpribadi dan komunikasi antar kelompok yang diperkenalkan oleh Charles berger.
Yang dimaksud dengan kemampuan untuk menggambarkan adalah kemampuan mengungkapkan secara rinci ciri – ciri seorang, misalnya ciri fisik yang di lukiskan dengan kata – kata maupun tanda - tanda non verbal. Kemampuan untuk meramalkan dapat di tunjukkan dengan meramalkan apa yang bakal terjadi kalau anda berkomunikasi dengan dia dalam situasi tertentu, sedangkan kemampuan untuk menjelaskan adalah menjawab pertanyaan mengapa kita berkomunikasi dengan orang itu.
Selain tingkat ketidak pastian (uncertainty) maka kita akan menghadapi tingkat kecemasan tertentu kalau berkomunikasi dengan seorang dari kebudayaan lain. Yang dimaksud dengan kecemasan adalah suatu perasaan yang kurang menyenangkan, tekanan batin , perasaan bersalah , atau ragu – ragu tentang orang yang sedang dihadapi. Kecemasan mengandung suasana emosional yang tidak bersifat kognitif atau perilaku. Setiap ketidakpastian merupakan hasil dari ketidakmampuan orang untuk meramalkan perilaku orang lain. Sedangkan, kecemasan dihasilkan oleh antipasti kita terhadap perilaku negative yang mungkin timbul dalam komunikasi antarbudaya. Perilaku negative yang di kuatirkan itu adalah dampak psikologis, dampak tindakan bagi diri kita sendiri, maupun evaluasi yang bersifat negative yang membedakan antara kelompok budaya anda dengan kelompok budaya lain.
Â
Sumber referensi : Dasar – dasar komunikasi Antarbudaya oleh Dr. Alo Liliweri, M.S