Mohon tunggu...
Budi Rahmat
Budi Rahmat Mohon Tunggu... -

Menulis adalah ungkapan pengetahuan, bila kamu tidak tahu bagaimana bisa kamu menulis?

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Shani Shingnapur, Sebuah Desa di India dengan Perumahan dan Toko Tanpa Kunci atau Pintu

7 November 2017   16:49 Diperbarui: 7 November 2017   16:54 4160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shani Shingnapur, Desa dengan Perumahan Tanpa Pintu (reacho.in)

Ketika kota-kota di India memperkuat sistem keamanan mereka dengan kunci dan pintu berteknologi tinggi, sebuah desa di distrik Ahmadnagar di negara bagian Maharashtra, India, bernama Shani Shingnapur malah membiarkan rumah dan pertokoan tanpa kunci atau pintu, baik siang atau malam hari. Inilah alasannya!

Shani Shingnapur adalah rumah bagi hampir 4.000 orang dan semua rumah di desa ini tidak memiliki pintu. Anda hanya akan menemukan kusen pintu di sini. Salah satu hal yang membuat masyarakat memiliki motivasi untuk diri sendiri terhadap keamanan desa terjadi karena kepercayaan penduduk desa yang luar biasa akan dewa Hindu, Shani Dev (Dewa planet Saturnus).

Menurut penduduk desa, Dewa Shani mengawasi desa tersebut dan melindungi mereka dari mata jahat. Dilaporkan bahwa siapa pun yang mencoba mencuri di desa ini akan segera dihukum dengan gangguan mental, kebutaan atau penyakit yang panjang dan siapa pun yang melakukan sesuatu yang tidak benar atau tidak jujur akan menderita Sade-Sati, suatu periode tujuh setengah tahun dalam nasib buruk.

Entah melalui kecelakaan, maut, atau kebangkrutan. Menurut cerita rakyat setempat, pernah ada seorang penduduk desa mencoba meletakkan panel kayu di pintu masuk rumahnya dan keesokan harinya dia meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil.

Cerita di Balik Tidak Adanya Pintu dan Kunci di Desa Ini

dewa Shani -- theshani.com
dewa Shani -- theshani.com
 Menurut legenda 400 tahun yang lalu ada hujan yang tak henti-henti yang membuat lempengan batu hitam naik ke tepian Sungai Panasnala di cabang pohon berry. Ketika gembala setempat mendorong batu itu, darah mulai menggucur dari batu tersebut. Lalu pada malamnya dewa Shanaishwar (Dewa Shani) datang ke dalam mimpi gembala yang paling setia dan mengatakan kepadanya bahwa lempengan batu hitam itu adalah cerminan diri-Nya sendiri.

Gembala itu bertanya kepada Dewa Shani, apakah dia harus membangun sebuah kuil untuknya, namun ditolak oleh Dewa Shani. Sang Dewa berkata supaya lempengan ini dipasang di desa tempat tinggal si gembala. Lalu, Ia mengatakan bahwa tidak boleh ada atap atau tempat berlindung yang boleh dibangun di atas cerminaNya itu, sehingga Sang Dewa dapat mengawasi desa tanpa hambatan.

Lalu Sang Dewa berjanji untuk melindungi seluruh dusun dari bahaya atau kecelakaan apa pun. Dan sejak saat itu, seluruh desa menyingkirkan semua kunci dan pintu. Mereka meninggalkan semua barang-barang mereka seperti mobil bekas sampai uang dan perhiasan mereka dengan keyakinan bahwa Dewa Shani yang akan mengawasi mereka dan akan menjaga mereka tetap terlindungi. Sekarang ini lambang Dewa Shanaishwar diletakan di halaman terbuka tanpa atap di desa tersebut.

Faktanya, kantor pos dan pertokoan di desa ini juga tidak memiliki pintu seperti rumah-rumahnya. Pada tahun 2011, bank UCO membuka cabang tanpa pintu di Shani Shingnapur dan yang pertama di India. Namun, bank ini memiliki pintu kaca dan kunci elektromagnetik yang dapat dikendalikan jarak jauh, sehingga dapat mengikuti kepercayaan tradisional juga.

Pada tahun 2015, sebuah kantor polisi dibuka juga di desa ini, juga tanpa pintu. Dan tingkat kejahatan di desa ini pun mendekati nol. Meski beberapa penduduk desa mulai memasang pintu dan kunci, namun kebanyakan penduduk desa masih percaya pada tradisi kuno dan terus mengikutinya seperti musik daerah yang menjadi lagu terbaik sepanjang masa bagi masyarakat.

Dahulu di sini tempat sucinya sederhana, namun sekarang telah menjadi kuil ikon besar yang menjadi tempat pemujaan dewa Shani dan terus tumbuh di lingkungan yang terbuka. Kuil ini menarik sekitar 40.000 bhakta setiap hari untuk mencari berkah dari Dewa Shani.

Di Amavasya (hari bulan baru), kuil ini menarik lebih dari tiga pemuja lakh dari seluruh negeri dan sekitarnya. Sebuah festival diadakan untuk menghormati Dewa Shani pada hari bulan baru dan para pemuja memandikan patung Dewa Shani dengan minyak dan air, lalu memberikan bunga, supaya mendapat berkahnya.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun