Mohon tunggu...
Budiman Hakim
Budiman Hakim Mohon Tunggu... Administrasi - Begitulah kira-kira

When haters attack you in social media, ignore them! ignorance is more hurt than response.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bertemu Orang Bijak di Bulan Ramadan

7 Mei 2019   02:09 Diperbarui: 7 Mei 2019   02:24 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berusaha Khatam di bulan ramadhan ini/Dokpri

Sore itu saya dan teman-teman berkumpul di rumah Dita sambil nunggu buka puasa. Rumah Dita memang selalu jadi tempat ngumpul gank kami apalagi saat bulan Ramadhan. Ibunya Dita jago banget masak, makanya kami sering buka puasa di sana karena makanan berbukanya enak-enak.

Lagi asyik-asyiknya ngobrol, ayahnya Dita ke luar dan ikut berkumpul bersama kami. Ayah Dita ini meski sudah berumur tapi demen banget ngumpul sama temen-temen anaknya. Suasana jadi seru banget sampe tiba-tiba ayahnya Dita bertanya pada Ronald.

"Nat, kamu puasa gak?" tanya si om pada temen kami yang bernama Ronald.

"Puasa, dong, Om. Saya, kan, islam. Masa islam gak puasa, sih?" jawab Ronald.

"Bagus! Kamu puasa, Gung?" Kali ini dia bertanya pada Agung.

"Ya eyalah, Om. Ini kan kesempatan emas buat menghapus dosa," jawab Agung.

"Bagus! Kalo kamu Evie?" Giliran temen perempuan kami yang ditanya.

Rupanya semua orang diabsen dan mendapat pertanyaan yang sama. Terus terang saya paling gak suka ditanya-tanya puasa apa kagak. Puasa itu kan hablumminallah. Ngapain dia pake tanya-tanya segala? Banyak orang yang sok menghakimi, seakan-akan dia paling bener, sekan dia pemilik sorga dan saya paling muak sama orang seperti itu.

Udah gitu, biasanya kalo kita jawab, 'gak puasa', orang tersebut akan marah lalu melanjutkan dengan nasihat panjang lebar sambil memaparkan ayat-ayat seakan kita adalah orang tersesat yang pantas masuk neraka jahanam. Nyebelin, kan? Dan akhirnya pertanyaan Si Om nyampe ke saya.

"Bud, kamu puasa gak?" tanya Si Om dengan paras ramah dihiasi senyum lebar

Karena dongkol dengan pertanyaan itu, saya jawab seenaknya tapi tetap dengan nada sopan, "Yaaah.... Terpaksa puasa, Om"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun