Mohon tunggu...
Budi kenzin
Budi kenzin Mohon Tunggu... Buruh - Manusia Biasa

Bukan suasana yang harus diganti, tapi hati yang harus diperbaiki. Hati yang hidup menghidupkan suasana.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perdana yang Mendebarkan

7 Januari 2021   17:47 Diperbarui: 7 Januari 2021   17:50 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Jum'at, 11 Desember 2020 adalah hari yang mendebarkan bagi saya saat itu. Karena tidak seperti biasanya di waktu sholat jum'at saya harus berdiri di atas mimbar untuk menyampaikan khutbah jum'at.

Sebenarnya naik di atas mimbar setiap hari Jum'at sudah sering saya lakukan. Untuk menyampaikan informasi kepada jamaah berkaitan dengan pelaksanaan sholat jum'at dan penyampaian laporan keuangan Masjid.

Namun pada hari itu saya berdiri sebagai Khotib. Sehingga muncul rasa grogi dan takut salah. Sangat berbeda rasa ketika berdiri untuk menyampaikan informasi biasa dengan berdiri menjadi Khotib. Meskipun dihadapan jamaah yang sama.

Grogi karena belum pernah menyampaikan materi khutbah. Takut salah karena hal ini merupakan ibadah yang harus jalankan dengan khidmat dan khusu'. Apalagi khutbah disampaikan kepada hampir seribu jamaah.

Hari itu adalah pengalaman pertama yang buat saya gelisah sebelum naik mimbar. Maklumlah, sebagai orang biasa yang ilmunya sangat minim tentu menjadi hal yang terasa berat harus menyampaikan nasehat dihadapan banyak orang.

Sejujurnya saya masih belum pantas dan ragu untuk menjadi Khotib. tapi karena beberapa kali saya diminta untuk menjadi Khotib oleh rekan-rekan pengurus Masjid. Dengan berat akhirnya saya terima.

Pandemi Covid19 yang terus meningkat membuat kebijakan pengurus Masjid tidak menjadwalkan Khotib dari luar. Karena Masjid yang dikelola berada di dalam perusahaan. Sehingga pengurus Masjid harus mengikuti kebijakan perusahaan yang tidak mengizinkan orang lain masuk ke lingkungan pabrik selain karyawan.

Seminggu sebelum hari pelaksanaan sholat Jum'at saya sudah dijadwal dan  tidak boleh menolak lagi. Karena sebelumnya saya menolak terus.

Entah kenapa setelah jadwal ditetapkan badan jadi gemeteran. Seperti muncul rasa grogi padahal tampilnya masih seminggu lagi. Harusnya grogi sebelum tampil itu tidak perlu muncul karena tampil dihadapan jama'ah Jum'at hampir setiap minggu dilakukan.

Saya bingung harus menyampaikan materi apa dalam khutbah nanti. Apalagi jangka waktu seminggu terasa begitu cepat bagi saya, dan materinya pun belum siap. Mungkin itu yang buat saya grogi jauh sebelum hari pelaksanaan.

Ditengah kebingungan akhirnya saya dapatkan materi khutbah dari Imam Masjid yang memberikan kumpulan materi khutbah Jum'at. Saat itu saya merasa lega dan badan tidak gemeteran seperti diawal. Imam Masjid menyemangati bahwa saya mampu dalam tugas menjadi Khotib.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun