Mohon tunggu...
Budi Hermana
Budi Hermana Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Keluarga/Kampus/Ekonomi ... kadang sepakbola

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menyoal Dialog Virtual Uji Publik Kurikulum 2013

30 November 2012   15:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:25 968
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain melalui roadshow di lima kota dan 33 provinsi, uji publik kurikulum juga dilakukan secara online di http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id. Website uji publik tersebut melengkapi dua cara pendekatan uji publik lainnya yaitu “Dialog Tatap Muka” di tingkat nasional di 5 kota besar: Jakarta, Yogyakarta, Medan, Makassar, dan Denpasar dan di 33 provinsi untuk tingkat daerah, serta secara “Tertulis”, yaitu bahan dikirim ke perguruan tinggi dan lembaga kemasyarakatan pemerhati pendidikan.   Kemendikbud menyebut pendekatan online tersebut sebagai “Dialog Virtual”.

[caption id="attachment_212224" align="alignnone" width="579" caption="Halaman depan Uji Publik Online, http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id"][/caption]

Pada halaman depan kita bisa meng-klik ke halaman komentar sekaligus bisa melihat draft kurikulum halaman demi halaman. Kita bisa juga men-download dulu file draft kurikulumnya agar bisa dibaca lebih seksama sebelum memberikan komentar. Isian komentarnya seperti “open question” dengan menyediakan kolom khusus untuk menuliskan kritik, saran, pemikiran, atau “uneg-uneg”. Mau pro atau kontra, silakan kita bebas mengisinya.

[caption id="attachment_212225" align="alignnone" width="572" caption="Tampilan untuk pengisian komentar"]

13542871311849263138
13542871311849263138
[/caption]

Tatacara mengisi komentarnya sebenarnya sederhana dan mudah. Kemendikbud pun sudah mengunggah draft Kurikulum 2013 sebanyak 99 halaman, baik dalam format pdf atau html yang bisa di-klik halaman per halaman. Draft tersebut berupa ringkasan berupa tayangan – atau bukan naskah akademik yang utuh – yang mencakup tingkat pendidikan dari SD sampai Perguruan Tinggi. Draft kurikulum tersebut bisa dilihat di sini.

[caption id="attachment_212226" align="alignnone" width="583" caption="Sistematika draft dokumen yang diuji publik secara Virtual"]

13542875811519300506
13542875811519300506
[/caption]

Meskipun alamat URL-nya sudah disosialisasikan melalui media massa- termasuk di Kompas.com (30/11/2012) di sini – sampai saat tulisan ini dipublish, jumlah komentarnya relatif belum banyak. Kondisi tersebut memang belum bisa menggambarkan rendahnya partisipasi masyarakat dalam uji publik yang rencananya dilaksanakan dalam satu bulan sampai tanggal 23 Desember 2013.

Saya tergelitik untuk menelisik uji publik secara elektronik tersebut. Setidaknya ada beberapa hal yang menarik terkait dengan pemanfaatan fasilitas tersebut.

Pertama, implikasi pengisian yang bersifat “open question” membuat komentar bisa beragam- baik dari sudut pandang maupun subtansinya. Hal ini bisa membuat Kemdikbud harus “kerja keras” untuk membuat ringkasan atau rekapitulasi komentar tersebut. Jika jumlah komentar makin “membludak”, bukan pekerjaan gampang untuk mensarikan komentar dari masyarakat.

[caption id="attachment_212227" align="alignnone" width="577" caption="Deretan komentar terbaru (per 30/11/12)"]

1354287696805058811
1354287696805058811
[/caption]

Kedua, draft dokumen yang masih terlalu umum – atau lebih banyak di tataran konseptual dan normatif – membuat saran dan kritik bisa terjebak “hanya di permukaan”. Komentar pun akhirnya mengerucut pada sikap: mendukung, menolak, atau netral. Memang ada beberapa komentar yang mulai mengkaji secara rinci dan mendalam, setidaknya secara substansif, pemberi komentar memahami berbagai aspek yang tertulis dalam dokumen pengembangan kurikulum. Berbagai sudut pandang pun terpampang di sana. Asyik dan menarik saat membacanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun