Mohon tunggu...
Budi Bubek
Budi Bubek Mohon Tunggu... Freelancer - Digital Marketing/SEO Specialist
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menyukai bisnis digital

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Achmad Yudi Wahyudin Pakar Kurikulum dan Pembelajaran Tekankan Pentingnya Satuan Pendidikan Menerapkan Pembelajaran Berbasis Proyek di Era Digital

27 Mei 2023   15:55 Diperbarui: 27 Mei 2023   16:04 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi Achmad Yudi Wahyudin

Achmad Yudi Wahyudin yang akrab dipanggil Yudi, merupakan pakar di bidang kurikulum dan pembelajaran di Lampung. Selain menjadi dosen, Yudi juga menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Umum di Universitas Teknokrat Indonesia sejak 2019, menjadi wakil Rektor termuda di kampus tersebut. 

Sejak menamatkan studi magister di Universitas Pendidikan Indonesia tahun 2015, Yudi telah menorehkan beragam prestasi dan rekam jejak di bidang pendidikan. Rekam jejak penelitian Yudi dimulai sejak 2015 di mana ia mempublikasikan tulisan di jurnal Rangsit Journal of Educational Studies (Thailand) terkait dengan penerapan metode saintifik dalam pembelajaran Bahasa Inggris di Kurikulum 2013. 

Selain itu penelitian  dan pengabdian kepada masyarakat terkait dengan penerapan berbagai metode dan media pembelajaran telah ia laksanakan di tingkat Taman Kanak-kanak hingga di tingkat Perguruan Tinggi. Pada tahun 2019, Yudi mewakili Universitas Teknokrat Indonesia meraih anugerah Dosen Berprestasi Sosial Humaniora tingkat LLDIKTI Wilayah II (Sumbagsel). Selain menekuni bidang keilmuan kurikulum dan pembelajaran di Universitas Teknokrat Indonesia, pada tahun 2021, Yudi mendapat amanah sebagai Pelatih Ahli Sekolah Penggerak Kemdikbud Ristek RI yang bertugas mendampingi Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Guru untuk menerapkan Kurikulum Merdeka dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran. 

Pembelajaran berbasis proyek adalah metode pembelajaran yang menekankan pada pengembangan keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, dan kreativitas siswa. Metode ini memungkinkan siswa belajar lebih aktif dan efektif apalagi ditunjang dengan aplikasi digital dalam gawai (e.g komputer, laptop, smartphone), sehingga memperkuat keterampilan mereka dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan. Oleh karena itu, penting bagi satuan pendidikan untuk menerapkan pembelajaran berbasis proyek sebagai bagian dari kurikulum mereka. 

Pembelajaran berbasis proyek dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi siswa, Pembelajaran berbasis proyek juga mendorong siswa untuk melakukan proses pencarian dan atau pendalaman konsep pengetahuan dalam rangka menyelesaikan masalah atau proyek yang dihadapi. Selain itu, pembelajaran berbasis proyek dapat melatih siswa menjadi lebih terampil dan mandiri dalam memecahkan masalah atau menyelesaikan proyek. Pembelajaran berbasis proyek juga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengelola sumber belajar dan praktik dalam mengorganisasi proyek, serta membuat suasana belajar menjadi menyenangkan. Banyak sekali aplikasi-aplikasi penunjang pembelajaran berbasis Artificial Intelligence atau yang kita sebut kecerdasan buatan. Dengan aplikasi ini pemahaman terkait materi pembelajaran tidak tergantung pada guru. 

Dalam pembelajaran berbasis proyek, siswa melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran berbasis proyek juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggali materi dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif. Pembelajaran berbasis proyek juga berperan penting dalam mengembangkan keterampilan sosial dan emosional. Dalam proyek tim, siswa belajar untuk berkolaborasi, berkomunikasi, dan membangun kepercayaan diri. Selain itu, mereka juga belajar untuk memecahkan masalah dalam kelompok dan mengatasi perbedaan pendapat. Keterampilan ini sangat penting dalam kehidupan nyata dan dapat membantu siswa menjadi pemimpin yang lebih baik di masa depan.

Selain manfaat bagi siswa, pembelajaran berbasis proyek juga dapat membantu guru dalam mengembangkan keterampilan mereka. Di digital saat ini, guru harus sudah lebih berfokus pada pembelajaran berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS), mengingat kemampuan memahami dan menghafal materi sudah dapat dilaksanakan secara mandiri dengan bantuan tools A.I maupun Search Engine. Sebagai fasilitator, guru dapat membimbing siswa dalam memecahkan masalah dan mengambil keputusan, sambil memberi mereka kebebasan untuk mengeksplorasi dan belajar secara mandiri. Hal ini dapat membantu guru menjadi lebih fleksibel dan responsif terhadap kebutuhan siswa, sehingga menciptakan lingkungan belajar yang lebih efektif dan bermakna. Guru membantu siswa dalam mengidentifikasi sumber daya yang diperlukan, mengatur kerja kelompok, dan mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang materi pelajaran. Hal ini memungkinkan guru untuk memperhatikan kebutuhan individual siswa dan memberikan bimbingan yang tepat sesuai dengan kemampuan dan minat mereka.

Proyek-proyek dalam pembelajaran berbasis proyek sering kali berhubungan langsung dengan dunia nyata dan konteks kehidupan siswa. Guru dapat merancang proyek yang berkaitan dengan situasi nyata, masalah sosial, atau tantangan yang dihadapi dalam masyarakat. Hal ini membantu siswa untuk melihat keterkaitan antara pelajaran di dalam kelas dengan kehidupan sehari-hari mereka, sehingga meningkatkan motivasi dan minat mereka dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran berbasis proyek, evaluasi tidak hanya didasarkan pada tes atau ujian akhir. Guru dapat menggunakan berbagai macam instrumen evaluasi, seperti presentasi, laporan proyek, produk kreatif, dan refleksi siswa. Hal ini memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang kemampuan siswa dalam menerapkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam konteks nyata. Guru dapat melihat perkembangan siswa secara holistik dan memberikan umpan balik yang konstruktif untuk meningkatkan pembelajaran mereka.

Terakhir, menerapkan pembelajaran berbasis proyek juga dapat membantu satuan pendidikan untuk mempersiapkan siswa untuk masa depan. Dalam dunia yang terus berubah, keterampilan seperti inovasi, pemikiran kritis, dan kolaborasi sangat penting. Pembelajaran berbasis proyek dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut sehingga mereka siap untuk menghadapi tantangan di masa depan. Oleh karena itu, satuan pendidikan harus mempertimbangkan untuk mengintegrasikan pembelajaran berbasis proyek sebagai bagian dari kurikulum mereka, terutama Kurikulum Merdeka yang saat ini sudah diterapkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun