bahasa daerah saat ini sangat dipengaruhi oleh faktor penggunaan bahasa. Secara umum, bahasa daerah seringkali mengalami penurunan penggunaannya karena adanya dominasi bahasa-bahasa yang lebih umum digunakan, seperti bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:Â
Kondisi1) Globalisasi: bahasa-bahasa yang lebih umum digunakan seperti bahasa Inggris semakin populer dan lebih dihargai. Hal ini dapat membuat orang mengesampingkan penggunaan bahasa daerah, terutama dalam situasi formal.Â
2) Urbanisasi: Seiring dengan urbanisasi dan modernisasi, orang cenderung beralih menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari, terutama di kota-kota besar. 3) Pendidikan: Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi dan bahasa pengantar di sekolah, dan oleh karena itu banyak orang lebih memilih untuk menggunakan bahasa Indonesia dalam situasi formal dan di lingkungan pendidikan.
Kondisi seperti ini juga dialami oleh Bahasa Lampung. Namun, di sisi lain, ada juga upaya untuk melestarikan bahasa daerah dan meningkatkan penggunaannya. Misalnya, pemerintah Indonesia telah meluncurkan program-program untuk melestarikan bahasa daerah dan mempromosikan penggunaannya, seperti penerbitan buku-buku pelajaran dan program-program di media massa.Â
Selain itu, banyak kelompok masyarakat dan komunitas lokal yang bekerja sama untuk melestarikan bahasa daerah dan mempromosikan penggunaannya. Secara keseluruhan, meskipun penggunaan bahasa daerah mengalami penurunan, ada upaya yang dilakukan untuk melestarikan dan mempromosikan penggunaannya.
MENGAPA BAHASA LAMPUNG HARUS DITELITI?
Bahasa Lampung merupakan salah satu bahasa daerah yang ada di Indonesia, tepatnya di Provinsi Lampung. Saat ini, eksistensi bahasa Lampung masih dapat ditemukan di masyarakat Lampung, terutama di kalangan yang lebih tua dan di lingkungan adat. Namun, seperti halnya bahasa daerah lainnya di Indonesia, bahasa Lampung mengalami tantangan dalam mempertahankan keberadaannya.Â
Beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut antara lain adalah perkembangan teknologi dan globalisasi, kurangnya perhatian pemerintah dalam mendukung pengembangan bahasa daerah, serta minimnya kesadaran masyarakat dalam mempertahankan bahasa daerah. Seiring dengan perkembangan zaman, semakin sedikit anak muda Lampung yang menggunakan bahasa Lampung dalam kehidupan sehari-hari.Â
Banyak dari mereka lebih memilih untuk menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor, diantaranya adalah pengaruh media massa dan film asing, kurangnya penguasaan terhadap bahasa Lampung, dan faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi pergaulan anak muda di masyarakat.Â
Untuk mengatasi masalah tersebut, beberapa upaya telah dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat Lampung, seperti mengadakan program pembelajaran bahasa Lampung di sekolah-sekolah dan komunitas-komunitas, mengadakan festival bahasa Lampung dan budaya Lampung, serta mempromosikan bahasa Lampung melalui media sosial. Namun, perlu diingat bahwa upaya untuk mempertahankan eksistensi bahasa Lampung tidak hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat Lampung sendiri.Â
Melalui kesadaran dan kepedulian bersama, diharapkan bahasa Lampung dapat terus dijaga dan dilestarikan sebagai bagian dari warisan budaya bangsa Indonesia. Selanjutnya, mempertahankan Bahasa Lampung dapat ditembuh melalui penelitian untuk mengeksplorasi berbagai bentuk dan susunan bahasa, serta pengunaannya, ujar Afrianto.