Apa jadinya kalau semua orang di dunia ini sama ?, warna kulitnya, bentuk wajahnya, potongan tubuhnya ?, apa yang kita rasakan  ?. Sebuah pertanyaan pemantik yang dilontarkan Dr. Imam Rofiki, S.Si., M.Pd. saat membuka dan memulai Diklat Wawasan Kebhinekaan Global ( WKG ) Mahasiswa PPG Dalam Jabatan Matematika 001 Angkatan 2 Tahun 2023 Universitas Negeri Malang pada hari Minggu 5 Nopember 2023 via moda daring yang dimulai dari jam 07.00 -- 16.30 WIB.Â
Banyak respon yang disampaikan rekan -- rekan mahasiswa yang mengikuti Diklat ini, Budiamin, S. Pd menjadi mahasiswa pertama yang merespon dengan berpendapat bahwa dengan seragam dan serupa, dunia tak lagi indah dan membosankan karena keberagaman justru membuat dunia ini berwarna dan indah, Nanang Subayo, S. Pd berpendapat  yang serupa, jika dunia ini seragam maka bagaimana kita bisa saling melengkapi ?, Ahyat S. Pd., Sri Umaya, S. Pd., Edi Santoso S. Pd., dan beberapa mahasiswa lainnya berpendapat senada bahwa dunia yang seragam justru tidak nyaman, tidak mengasyikkan.
"Keberagaman bukanlah penyebab  perpecahan, justru keberagaman adalah modal dasar persatuan bangsa. Hal ini yang  wajib pahami bersama melalui bingkai semboyan Bhinneka Tunggal Ika bahwa Indonesia dalam kemajemukannya namun adalah satu kesatuan" tutur Dr. Imam Rofiki, S.Si., M.Pd menguatkan.
Sesuai dengan rundown acara, pelaksanaan Diklat dibuka pukul 07.00 WIB  oleh Dr. Imam Rofiki, S.Si., M.Pd. dilanjutkan  dengan pelaksanaan pretest hingga pukul 07.30 WIB. Kegiatan diklat dibagi 2 sesi, sesi pertama dimulai pukul 07.30 -- 12.00 WIB membahas 3 topik yaitu Topik 1 "Dunia yang Berwarna", Topik 2 " Indonesia yang Harmoni", dan Topik 3 " Damai Dimulai dari Diri ". Kegiatan di sesi pertama ini sedianya akan dipandu oleh Prof. Dr. Susiswo, M.Si namun berhubung berhalangan akhirnya kegiatan ini dipandu oleh Dr. Imam Rofiki, S.Si., M.Pd. Sesi 2 dimulai pada pukul 13.00 -- 16.00 WIB dipandu oleh  Lathiful Anwar, S.Si., M.Sc., Ph.D. dengan membahas 2 topik yaitu Topik 4 " Sekolahku Bhineka", dan Topik 5 "Sekolahku yang Damai".
Pada Topik 1 "Dunia yang Berwarna", kita diingatkan bahwa ternyata di darah kita ada unsur beragam bangsa dan tidak ada ras yang 100 % murni, yang pada akhirnya kita akan terhubung pada sumber yang sama. Untuk itulah perlunya kesadaran dalam diri kita pentingnya hidup berdampingan dengan damai.
Selain membahas topik, pada setiap sesi  kita juga melakukan kegiatan refleksi untuk membangun kesadaran diri terkait topik permasalahan yang diberikan. Sesi kegiatan refleksi ini menjadi ruang kontemplasi sekaligus hiburan bagi peserta karena para pemandu memberikan materi -- materi yang menarik, tidak membosankan sehingga kegiatan diklat yang sehari penuh ini tidak terasa memberatkan.
Selama mengikuti serangkaian kegiatan, para peserta sangat antusias dan bersemangat berinteraksi  dalam merespon materi yang diberikan. Salah satu kegiatan yang berkesan adalah saat di penghujung kegiatan, Bpk. Lathiful Anwar, S.Si., M.Sc., Ph.D memberikan tayangan video yang berjudul "Suara yang Tak Terdengar" untuk direspon peserta diklat. Rata -- rata mahasiswi peserta Diklat yang notabene "Ibu Guru " ternyata tidak mau ketinggalan dengan remaja -- remaja putri saat nonton film drama Korea, mereka juga terhanyut, terharu hingga meneteskan air mata. Sungguh sebuah tayangan yang  menyentuh untuk menggugah kesadaran diri.
Kegiatan Diklat Wawasan Kebhinekaan Global ini diakhiri dengan mengerjakan post test ( soalnya sama persis dengan pre test ) dan ditutup tepat pada pukul 16.30. Para peserta Diklat diwajibkan mengerjakan tugas ( tugas klasikal dan individual ) yang harus diunggah di media massa selambat -- lambatnya pada hari Jumat, 10 Nopember 2023.
Semoga hasil dari kegiatan diklat ini dapat menjadi bekal dan sumber rebuilding pengetahuan serta informasi baru para mahasiswa PPG Daljab Matematika 001 Angkatan 2 tahun 2023 untuk mengimplementasikannya dalam kehidupan utamanya dalam lingkungan sekolah.
