Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kendati Sederhana, Peringatan Imlek 2021 Tetap Bermakna

12 Februari 2021   07:07 Diperbarui: 12 Februari 2021   07:12 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pawai pakaian adat 34 provinsi Indonesia di Bogor Street Festival Cap Go Meh 2020, Sabtu (8/2/2020).(KOMPAS.COM/NICHOLAS RYAN ADITYA)

Peringatan Tahun Baru Imlek 2572 kali ini dirayakan secara sederhana di Kota Bogor, Jawa Barat.

Pasalnya, situasi pandemi menempatkan Kota Hujan itu di zona merah, sehingga Festival tahunan tidak dapat diselenggarakan sebagaimana biasanya.

Pada tahun-tahun sebelumnya, di sepanjang Jalan Suryakencana dilangsungkan pawai seni dan budaya, melibatkan arak-arakan barongsai yang dikenal dengan nama Bogor Street Festival Cap Go Meh.

Terakhir, saya menonton perayaan keagamaan itu pada tiga tahun silam.

Kita harus berjalan kaki sekitar 15-20 menit untuk mendekati pusat keramaian. Kendaraan beroda empat harus parkir jauh dari pusat keramaian. 

Selepas waktu Ashar, iring-iringan kesenian, peserta berpakaian adat mewakili wilayah-wilayah di Nusantara, marching band, dan beraneka barongsai, keluar dari Vihara Hok Tek Bio atau Dhanagun menyusuri jalan di kawasan Pecinan itu menuju Jalan Siliwangi. Sekitar 40 sanggar dari berbagai daerah terlibat dalam seluruh rangkaian acara.

Perayaan keagamaan itu dinikmati oleh beragam pihak. Di sepanjang trotoar dipenuhi penonton yang berdesak-desakan.

Mereka juga bisa menikmati beraneka jajanan legendaris, dari mulai bakso bening khas Bogor, bakso babat, soto kuning, nasi goreng pete Guan Tjo, dan sebagainya.

Pada hari yang berbahagia itu semua orang dari berbagai latar belakang turut meramaikan festival tersebut.

Perayaan tahunan tersebut berlangsung sampai menjelang waktu Isya, dengan puncak acara yang ditunggu-tunggu adalah kemunculan Tepekong (Toa Pe Kong). Dipercaya, acara ini diadakan demi membuang kesialan dan kejahatan, juga untuk memohon keselamatan kepada para dewa-dewi.

Keramaian, kemeriahan, dan perayaan keagamaan tersebut tidak mungkin diadakan pada tahun ini, mengingat pandemi Covid-19 masih mengancam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun