Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Susuk Paku Emas untuk Penglaris

16 Oktober 2020   06:26 Diperbarui: 16 Oktober 2020   08:37 2776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Karl-Heinz Lpke dari pixabay.com

Tercatat hanya beberapa kafe terkemuka saja yang terletak di kawasan elit Jakarta Selatan, di kawasan Thamrin (Jakarta) dan sekitarnya, serta restoran dan pub milik Ponderosa Group. Saat itu pundi-pundi hasil dagangan dapat dikumpulkan dengan mudah.

Di sekitar masa chaos 1998 dan setelahnya, usaha kafe tumbuh pesat, dari yang berukuran besar sampai kecil. Sementara jumlah penikmat tempat hangout cenderung tetap atau bertumbuh lambat.

Memerhatikan kenyataan itu, saya terbangun dari iming-iming semu susuk paku emas untuk penglaris dan kemudian melakukan beberapa langkah strategis untuk menyelamatkannya.

1. Membuat Perbedaan

Ketatnya persaingan juga disebabkan usaha serupa yang menawarkan produk serupa pula: ragam mamin, cara pelayanan yang ramah, suasana menyenangkan, lokasi strategis, jenis hiburan menarik (musik hidup dan penampilan disc jockey).

Untuk menyiasatinya, perlu inovasi produk berbeda dengan yang ditawarkan pesaing. Dilakukan perkuatan terhadap rasa dan penampilan produk mamin, salah satunya membuat pizza gaya Italia (antitesis atas American Pizza) yang kemudian tenar.

Mengenai ini bisa dibaca lebih lanjut di sini.

Yang lain, mengubah konsep acara hiburan musik, misalnya menetapkan genre musik pada hari-hari tertentu atau menggabungkan antara musik DJ dengan alat musik hidup.

2. Mengelola Pengeluaran secara Ketat

Sementara menunggu penjualan membaik, dilakukan pengelolaan pengeluaran secara lebih ketat. Setelah dilakukan penelitian, ternyata banyak biaya yang tidak efektif.

Selengkapnya bisa dibaca di sini.

3. Menggariskan Budaya Kerja yang Efektif dan Efisien

Pemanfaatan jam kerja pegawai tidak efisien, artinya ia menandai kepulangannya melampaui jam kerja agar dihitung lembur. Perusahaan membayar lembur untuk hal sia-sia. Demi menghindari kecurangan itu, setiap lembur harus ada instruksi tertulis dari atasan langsung dan disetujui oleh saya. Atas dasar surat itulah lembur dibayar.

Pegawai yang tidak bekerja atau bermalas-malasan pada saat jam kerja akan mendapat teguran keras. Tiga kali teguran tidak diindahkan, maka ia kena sanksi PHK.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun