Kelihatan bahwa perkembangan teknologi tidak dimanfaatkan sepenuhnya. Semangat paperless juga tidak begitu diindahkan.
Berdasarkan kejadian di atas, akan lebih baik jika BPJS mengupayakan solusi yang membuat manusia-manusia yang sudah gemetaran tersebut lebih dimanusiakan.
Diantaranya: menciptakan sistem dimana peserta tidak perlu bolak-balik mengurus rujukan di FKTP mendaftar untuk pemeriksaan dokter FKRTL lalu menebus resep di apotek lain; memberlakukan azas paperless; membuat antrean tidak mengular; dan penyerahan obat secara efisien.
Dengan kenaikan tarif iuran sebesar dua kali lipat bagi peserta mandiri, semestinya pelayanan BPJS semakin berkualitas dengan memanfaatkan perkembangan teknologi digital yang kian pesat secara optimal.
Jangan sampai fitur-fitur baru pada mobile JKN hanya menjadi pajangan, sementara dalam kenyataannya tidak tercermin pelayanan yang menjadi komitmen dalam fitur perangkat digital tersebut.
Selebihnya, patut dipuji, BPJS yang menjamin biaya kesehatan masyarakat dan terus-menerus meningkatkan pelayanannya, sepanjang tidak berhenti pada narasi.