Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Kesalahan dalam Pekerjaan, Petaka atau Hikmah?

20 Desember 2019   10:31 Diperbarui: 21 Desember 2019   16:58 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Pixabay

Pengunggahan dokumen penawaran cara demikian memungkinkan dilakukan cek dan ricek sebelum batas waktu berakhir.

Pada hari Sabtu, saya menelpon staf administri lebih baik segera memasukkan dokumen penawaran. Kebetulan saat itu saya sedang bertugas keluar kota, maka pengunggahan dipercayakan kepada staf.

Saya kembali terlalu larut malam, lelah dan ngantuk, sehingga memutuskan untuk pulang. Perjalanan pulang berlangsung mulus, tiba di rumah langsung pulas.

Keliru Mengingat Kalender
Hari Minggu sesudah subuh, saya menelpon staf administrasi, tidak diangkat. Kirim WA yang isinya, "Dokumen penawaran diunggah jam berapa ya?"Juga belum ada jawaban.

Sekitar jam 9:00 barulah ada telpon balasan dari staf administrasi tersebut, bertanya balik, "Bukannya batas waktu pengunggahan terakhir besok hari Senin tanggal 16, santai saja Pak?"

Hari itu adalah Minggu, tanggal 16 September 2018, dan dokumen penawaran sama sekali belum diunggahnya....!

Seluruh tulang-belulang melenting lalu terhempas tercerai-berai menjadi remahan, jantung mendadak berhenti berdetak, sukma terbirit-birit terbang meninggalkan tubuh memucat. 

Begitu kira-kira yang saya rasakan pada saat itu. Ternyata sang bawahan alpa memerhatikan kalender. Tanggal 16 September diterjemahkan sebagai hari Senin, masih esok hari. Kenyataannya, tanggal 16 September adalah Minggu, hari itu.

Batas akhir pemasukan dokumen penawaran proyek terlewatkan, sistem pengunggahan telah tertutup. Artinya, perolehan proyek gagal total dan tidak bisa dikoreksi atau diakali dengan cara apapun. Kejadian itu tidak bisa diputar ulang seperti film.

Terbayang reaksi investor yang mengorbankan banyak uang untuk mendapatkan proyek itu. Pasti marah besar, memaki-maki dengan segala perbendaharaan kata-kata tentang isi kebun binatang, penghuni lautan dan langit serta planet luar angkasa.

Atau malah menuntut pengembalian kerugian secara materiil dan potensial, berupa keuntungan dimasa depan dari pengerjaan proyek konstruksi tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun