Mohon tunggu...
Abdurahman Kotala
Abdurahman Kotala Mohon Tunggu... Penulis

Belajar keras

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Studi kasus penipuan Juni-Juli 2025

8 September 2025   15:10 Diperbarui: 8 September 2025   05:35 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halo Lokal. Sumber ilustrasi: PEXELS/Ahmad Syahrir

MODUS HIPNOTIS DENGAN DOKUMEN FIKTIF: STUDI KASUS SEPUTAR MARGONDA, DEPOK

Penulis: Abdurahman Kotala, SH

Abstrak

Fenomena hipnotis melalui dokumen fiktif telah menjadi modus penipuan finansial yang meresahkan masyarakat perkotaan. Penelitian ini menganalisis modus operandi pelaku inisial A, seorang pria sekitar usia 50 tahun, di kawasan Margonda, Depok. Pelaku memanfaatkan klaim proyek fiktif, dokumen palsu, dan tekanan finansial untuk mempengaruhi korban menyerahkan uang. Data diperoleh melalui observasi, wawancara dengan korban, serta informasi dari teman pelaku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi cerita meyakinkan dan manipulasi psikologis membuat korban percaya dan mengalami kerugian finansial. Studi ini diharapkan menjadi referensi bagi masyarakat dan aparat hukum untuk mengenali modus penipuan serupa.

Latar Belakang

Penipuan finansial modern semakin berkembang dengan memanfaatkan hipnotis psikologis dan dokumen fiktif. Pelaku menciptakan narasi proyek besar, aset internasional, dan kemampuan teknologi canggih untuk meyakinkan korban. Margonda, Depok, menjadi wilayah rawan karena tingginya kebutuhan individu mencari pendanaan proyek. Penelitian ini penting untuk memahami strategi pelaku dan dampak psikologis terhadap korban.

Batasan dan Fokus Masalah

Fokus penelitian: Modus hipnotis dengan dokumen fiktif oleh pelaku inisial A.

Batasan: Tidak membahas aspek hukum secara mendalam, melainkan fokus pada pola operasional, klaim fiktif, dan dampak psikologis korban.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana modus hipnotis yang dilakukan oleh pelaku A?
2. Apa klaim fiktif yang digunakan untuk mempengaruhi korban?
3. Bagaimana korban terpengaruh dan menyerahkan uang kepada pelaku?
4. Apa dampak psikologis dan finansial bagi korban?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun