Mohon tunggu...
Humaniora

Orang Zaman Now

22 Oktober 2018   14:48 Diperbarui: 22 Oktober 2018   14:53 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona


Teknologi menurut Wikipedia adalah bentuk kreasi dari manusia yang diwujudkan dengan alat, dan teknik tertentu sehingga dapat mempermudah suatu pekerjaan dalam menghasilkan sesuatu. Menurut Kompas.com, "Sebanyak 98 persen dari anak dan remaja mengetahui tentang internet dan 79,5 persen diantaranya adalah pengguna internet. Dalam penelitian ada sekitar 20 persen responden yang tidak menggunakan internet". Namun banyak orang yang menyalahgunakannya. Sekarang ini banyak sekali netizen yang memakai teknologi (sosial media) untuk menghujat orang di sekitarnya. Ini yang membuat orang-orang resah untuk berekspresi di depan sosial media. Banyak juga tindakan bullying yang dilakukan melalui media sosial. Salah satunya seperti yang sedang viral beberapa tahun ini di media sosial. " Viralnya Bowo di Tik-Tok, Netizen saling bully di Internet.", "Terus pas udah ketemu, ternyata bocahnya item. Adek gue marah-marah. Katanya mukanya ga sesuai sama yang di tiktok" dikutip dari sripoku.com. Bowo merupakan remaja berusia 13 tahun yang suka membuat video pendek dengan aplikasi Tik Tok. Bisa dilihat dari kasus ini, hanya karena kasus yang sepele dapat menjadi masalah yang besar. Sebaiknya netizen memberikan masukkan apa yang sebaiknya dilakukan oleh Bowo.

Selain kasus ini, ada juga yang menggunakan teknologi untuk mencari tentang hal-hal yang tidak benar. Pada zaman ini, kasus ini seringkali terjadi karena segala sesuatu mudah untuk diakses dengan adanya teknologi. Berikut ini terdapat dampak-dampak yang dapat ditimbulkan dalam penyalahgunaan teknologi :

Pornografi 

Pada zaman sekarang, tidak hanya orang dewasa yang dapat mengakses situs pornografi. Remaja dan anak-anak kecil pun dapat mengaksesnya dengan mudah. Hal ini dapat merugikan banyak orang karena pornografi dapat menyebabkan kecanduan yang sangat serius, kerusakan otak yang dikarenakan meningkatkan konsentrasi dopamin yang dimana terlalu banyak hormon dopamin pada otak dapat meningkatkan risiko gangguan mental skizofrenia, yang diambil dari https://rogjes.com/bahaya-pornografi-pada-otak/

Contoh kasus pornografi yang dikutip dari https://www.liputan6.com/news/read/3123587/polisi-ungkap-kasus-pornografi-online-atas-laporan-nafa-urbach, "Penyidik Subdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya mengungkap kasus pornografi online berdasarkan laporan artis Nafa Urbach. Satu tersangka berinisial MHHS ditangkap dalam kasus ini. "Tersangka berinisial MHHS yang usianya masih berumur 19 tahun. Tersangka ini juga mengakui perbuatannya," ujar Kanit V Subdit Cyber Crime Polda Metro Jaya Kompol James Hutajulu di kantornya, Jakarta, Selasa (10/10/2017)."

 

Banyaknya Akun Palsu

Akun palsu ini banyak sekali ditemukan di dunia maya. Terkadang akun palsu ini melanggar etika komunikasi. Akun palsu juga dapat merusak sistem jaringan internet institusi penting negara dan memberikan ancaman yang dapat merugikan masyarakat.Berikut adalah contoh dari kasus ini yang dikutip dari https://nasional.tempo.co/read/1023202/jokowi-banyak-akun-palsu-sebar-fitnah-di-media-sosial/full&view=ok, "Jokowi menyebut medsos sekarang ini sudah menjadi gudangnya isu fitnah, kabar bohong. "Jangan membaca langsung emosi atau marah, padahal itu kabar tidak jelas siapa yang membuat karena akun palsu sekarang banyak sekali, hati-hati kita mencernanya," kata Presiden Jokowi."

Banyak berita hoax

Sekarang-sekarang ini banyak berita hoax yang tersebar. Terkadang berita hoax terlihat sangat meyakinkan dan terlihat nyata tetapi tidak sama sekali. Banyak orang yang terjebak dalam berita hoax ini dan langsung saja percaya. Hal ini dapat mengakibatkan konflik yang sangat serius. Contohnya seperti kasus Ahok yang dikutip dari BBC.com, 'Kamu kira kami niat bangun masjid, naikkan Haji Marbut?' ini merupakan kalimat hoax sedangkan kalimat aslinya adalah 'Kamu kira kami bohong bangun masjid, Naikkan Haji Marbut?' Walaupun hanya diubah satu kata tetapi memiliki makna yang sangat berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun