Desa Sonokidul, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora, menjadi salah satu lokasi pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) atau GIAT 12 dari Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang memberi pengalaman langsung bagi mahasiswa untuk berkontribusi dalam pembangunan desa. Dalam pelaksanaan KKN tahun ini, kelompok mahasiswa berupaya menghadirkan program yang bermanfaat dan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Salah satu fokus utama kegiatan adalah penyusunan proposal pembangunan pagar Taman Kanak-Kanak (TK) Dharma Wanita Sonokidul I sebagai langkah awal mewujudkan lingkungan belajar yang lebih aman dan nyaman.
TK Dharma Wanita Sonokidul I merupakan lembaga pendidikan anak usia dini yang setiap hari digunakan oleh puluhan anak untuk belajar dan bermain. Namun, kondisi pagar sekolah yang terbuat dari bambu dan memiliki lingkungan yang terbuka menimbulkan kekhawatiran bagi guru maupun orang tua. Pagar yang kokoh tidak hanya berfungsi sebagai pelindung, tetapi juga memberikan rasa aman bagi anak-anak saat beraktivitas di lingkungan sekolah.
Melihat kondisi tersebut, mahasiswa GIAT 12 UNNES melakukan observasi dan diskusi dengan pihak sekolah dan masyarakat dengan persetujuan dari pemerintah desa dan pemerintah kecamatan. Hasilnya, disepakati bahwa pembangunan pagar menjadi kebutuhan mendesak yang perlu segera diwujudkan. Proposal disusun secara terencana dengan mencakup latar belakang, tujuan, rencana anggaran, serta rencana denah pagar agar dapat diajukan kepada lembaga Dinas Pendidikan Kabupaten Blora.
Melalui program ini, mahasiswa belajar untuk mengidentifikasi masalah, merancang solusi, dan menyusun dokumen resmi yang dapat dijadikan acuan pembangunan. Proses penyusunan proposal tidak hanya dilakukan di balik meja, tetapi juga melibatkan kegiatan lapangan seperti pendataan ukuran lahan dan kondisi pagar lama. Selain itu, mahasiswa berperan sebagai jembatan komunikasi antara masyarakat dan pihak sekolah agar rencana pembangunan dapat berjalan sesuai kebutuhan.
Pembangunan pagar TK Dharma Wanita Sonokidul I diharapkan dapat meningkatkan keamanan, kenyamanan, dan kualitas lingkungan belajar anak-anak. Lebih dari sekadar proyek fisik, program ini mencerminkan semangat gotong royong dan kepedulian masyarakat terhadap pendidikan. Keberhasilan program ini nantinya diharapkan menjadi contoh nyata bahwa kegiatan GIAT 12 UNNES dapat menghasilkan dampak yang berkelanjutan, tidak hanya selama masa pengabdian mahasiswa, tetapi juga untuk tahun-tahun berikutnya.
Program penyusunan proposal pembangunan pagar TK Dharma Wanita Sonokidul I menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa GIAT 12 UNNES. Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya mengasah keterampilan akademik, tetapi juga belajar bagaimana bekerja sama dengan masyarakat dalam merencanakan pembangunan desa. Semoga upaya kecil ini dapat menjadi langkah awal menuju lingkungan belajar yang lebih aman, sekaligus menginspirasi generasi muda untuk terus peduli pada kemajuan pendidikan di desa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI