- Judul Jurnal
Determinan Korupsi di Negara Berkembang
Latar Belakang
Pincang korupsi adalah pertumbuhan kemanusiaan. Ini bukan kejadian baru-baru ini; itu sudah ada sejak awal umat manusia. Ketika pemerintah sebagai institusi dibentuk, korupsi menjadi nyata. Seperti yang dikutip oleh Daniel Kaufmann pada tahun 1997
Menurut Bank Dunia, korupsi adalah "masalah terburuk bagi ekonomi dan pembangunan sosial." Merusak konstruksi dengan mendistorsi preseden hukum dan melemahkan fondasi kelembagaan, yang berfungsi sebagai stimulus ekonomi. "tantangan terbesar dalam masyarakat kontemporer. Ini merusak pemerintahan yang baik, secara mendasar mendistorsi opini publik, menyebabkan masalah dengan perkembangan sektor swasta dan, yang paling penting, merugikan masyarakat umum." "Tanggapan 3 The Transparency International"
Korupsi sektor publik mengacu pada praktik penggunaan wewenang untuk keuntungan pribadi. 7 . Banyak organisasi internasional menggunakan definisi ini untuk mengurangi tingkat korupsi; sebagai contoh, Transparency International (TI) mulai mengumpulkan data tentang korupsi dan membuat Corruption Perceived Index (CPI) pada tahun 1995. Menurut survei tahunan CPI 1995, Selandia New mengalami peningkatan standar hidup (paling tidak korup).
Transparency International mempertimbangkan faktor politik, sosial, dan ekonomi yang meningkatkan tingkat korupsi nasional dan, pada akhirnya, mengurangi jumlah pegawai pemerintah saat membahas CPI [Lambsdorff, 2001b]. Data survei CPI selama bertahun-tahun juga menunjukkan bahwa setiap posisi di atas berkaitan dengan negara berkembang.
Survei IHK dari tahun 2006 dan hampir setiap terbitan sebelumnya menunjukkan bahwa semua kecuali Chili, Yordania, dan Mauritius berada di bawah skor menengah. Mengapa, pada saat ini, hampir setiap negara memiliki nilai yang sangat rendah (paling korup).
Pada awalnya, korupsi dianggap menghambat pembangunan ekonomi dan politik. Tetapi, beberapa ahli sekarang percaya bahwa korupsi sebenarnya dapat memajukan pembangunan.
Â
2. Definisi Korupsi