Paus biru (Balaenoptera musculus) adalah hewan terbesar didunia yang pernah diketahui, lebih besar dari dinosaurus manapun. Beratnya bisa mencapai lebih dari 130 ton dan paus biru merupakan salah satu anggota dari family Balaenopteridae. Setidaknya sampai saat ini ilmuan menentukan bahwa terdapat tiga sub spesies Balaenoptera musculus. Dua diantara subspesies tersebut adalah 'True' Blue Whale (paus biru sejati) atau juga disebut sebagi the “Northern Hemisphere Blue Whale” (B. musculus musculus) yang ditemukan di belahan bumi utara dan rata-rata panjangnya 25 m, selain itu Paus Biru juga ada sub spesies “Southern Hemisphere Blue Whale” (B. musculus intermedia) yang hidupnya di bagian belahan bumi selatan dan rata-rata panjangnya 27 m.Subspesies ketiga yaitu Paus Biru Kerdil atau dikenal sebagai Paus Biru Pigmy (B. musculus brevicauda), yang hidup di Samudra Hindia bagian selatan, Samudra Atlantik bagian tenggara dan Samudra Pasifik bagian barat daya, dan rata-rata panjangnya 22 m.
Paus Biru memiliki bentuk tubeh seperti “long streamline”, sirip punggung (dorsal fin) berukuran kecil dan berada jauh di bagian belakang tubuh, sirip runcing, dan satu punggung bukit yang menonjol sepanjang permukaan atas kepala, dibagian punggung ini juga terdapat lubang tempat air keluar/sembur. Memiliki warna yang bervariasi mulai dari abu-abu hingga biru dan dibagian belakan serta samping tubuhnya bewarna belang-belang. Seperti semuanya Paus, Paus Biru memiliki lipata disepanjang tenggorokan dan alur ventralnya,lipatan tersebut memabantu proses makan paus. Struktur tersebut memungkinkan paus untuk mengambil air dan plankton dalam jumlah besar dengan mulutnya. Ketika paus menutup mulutnya, air dalam mulitnya akan terdorong ke pelat balin yang berada dibagian atas rahang dan disanalah terjadi proses penyaringan makanan dari air laut.
Paus Biru Pigmy hanya bisa ditemukan dibagian bumi selatan, lebih tepatnya di bagian selatan Samudra Hindia, bagian tenggara Samudra Atlantik dan barat daya Samudra Pasifik. Paus Biru Pigmy tidak bermigrasi jauh seperti sub spesies paus biru lainya. biasanya pada bulan Desember berada diperairan Australia dan pada bulan Juni telah bermigrasi ke perairan Indonesia. paus biri pigmy bisa hidup hingga 50 tahun, matang secara seksual pada umur 10 tahun, bereproduksi setip 2-3 tahun sekali dan periode mengandung bisa 11-12 bulan. Anakan yang baru lahir memiliki panjang 6 meter dan berat sekitar 2-3 ton. Mereka berkomunikasi melalui gelombang suara berfrekueni rendah (10-250 Hz). Dengan gelombang rendah ini memungkinkan Paus Biru Pigmy berkomunikasi hingga 1.000 KM dengan paus lainya.
Berdasarkan data International Union for the Conservation of Nature (IUCN) Balaenoptera musculus masuk ke kategori endangered. Sayangnya data terkait jumlah populasi sub spesies B. musculus brevicauda masih belum lengkap tetapi diperkirakan populasinya akan menurun dimasa depan karena perburuan paus. Seperti yang dikatakan sebelumnya, bahwa paus biru hanya dapat bereproduksi sekali dalam 2-3 tahun, ini menunjukan laju pemulihan populasinya sangatlah rendah. Selain itu Climate Change menjadi ancaman yang serius bagi populasi Paus Biru Pigmy. Kenaikan suhu air laut dan kenaikan permungkaan laut akan mengakibatkan hilangnya atau berubahnya habitat yang berfungsi sebagai jalur migrasi, tempat mencari makan dan istirahat serta tempat melahirkan. Selain itu Climate Change berdampak pada perubahan produktifitas, distribusi dan keberadaan dari sumber makanan Paus Biru Pigmy ini .
Daftar Pustaka
- DSE (2007) Advisory List of Threatened Vertebrate Fauna in Victoria – 2007. Department of Sustainability and Environment. East Melbourne, Australia.
- Ichihara, T. (1966) The Pygmy Blue Whale, Balaenoptera musculus brevicauda, a new sub-species from the Antarctic. In Whales Dolphins & Porpoises, pp. 79-124, Ed. Norris, K.S., University of California Press, Berkeley and Los Angeles 1966.
- IUCN (1996) The Red List of Threatened Species, Balaenoptera musculus, www.redlist.org
- McCauley, R.D., Fewtrell, J., Duncan, A.J., Jenner, C., Jenner, MN., Penrose, J.D., Prince, R.I.T., Adhitya, A., Murdoch, J., McCabe, K. (2000) Marine Seismic Surveys- A Study of Environmental Implications, APPEA Journal 2000 :296- 708.
.
