Wonosobo, Mei 2025Â --- Sebuah patung biawak berukuran besar yang baru saja diresmikan di kawasan Alun-Alun Wonosobo, Jawa Tengah, tengah menjadi sorotan publik. Patung unik tersebut berdiri gagah di tengah ruang publik, lengkap dengan ornamen tradisional khas dataran Dieng. Namun, keberadaannya menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Wonosobo menyatakan bahwa patung ini merupakan bagian dari upaya memperkuat identitas lokal dan mengangkat simbol-simbol fauna endemik yang sering terlupakan. Biawak dipilih karena dianggap mewakili daya tahan, adaptasi, dan peran ekologis penting di alam pegunungan Wonosobo.
"Kita ingin menunjukkan bahwa keanekaragaman hayati adalah bagian dari warisan kita. Patung biawak ini bukan sekadar hiasan, tapi bentuk edukasi publik," ujar Bupati Wonosobo saat peresmian, Sabtu (17/5).
Namun, tidak sedikit warga yang mempertanyakan relevansi pemilihan hewan tersebut sebagai ikon kota. Beberapa masyarakat merasa ada simbol lain yang lebih merepresentasikan Wonosobo, seperti gunung, kentang, atau bahkan domba lokal.
"Saya tidak mengerti kenapa harus biawak. Bukankah lebih pas kalau kita angkat simbol yang sudah dikenal luas sebagai produk unggulan daerah?" kata Rina, warga Kecamatan Mojotengah, saat diwawancarai.
Diskusi di media sosial pun memanas. Tagar #PatungBiawak sempat menjadi tren lokal di Twitter/X wilayah Jawa Tengah. Ada yang mendukung penuh sebagai bentuk keberanian artistik dan pembaruan identitas, namun tak sedikit yang menyebut proyek ini sebagai pemborosan anggaran.
Terlepas dari polemik yang ada, patung biawak tersebut kini menjadi objek foto baru yang menarik perhatian wisatawan lokal. Banyak pengunjung yang mampir sekadar untuk berfoto atau mengamati detail artistik pada struktur patung yang disebut-sebut dibuat oleh seniman lokal dari Magelang.
Ke depan, pemerintah daerah berharap patung ini bisa menjadi titik edukasi lingkungan sekaligus ikon baru yang membedakan Wonosobo dari daerah wisata lainnya.
Wonosobo, dengan sejuknya udara dan keindahan alam pegunungannya, kini punya satu daya tarik baru. Apakah Patung Biawak akan diterima sebagai simbol kebanggaan? Hanya waktu dan masyarakat yang bisa menjawabnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI