Mohon tunggu...
Brian Jordan
Brian Jordan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Eceng Gondok, Tanaman Energi?

3 Oktober 2017   13:04 Diperbarui: 3 Oktober 2017   13:51 1549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Biogas Sebagai Sumber Energi Terbarukan"

Apa sebenarnya yang dimaksud dengan energi terbarukan? Dalam sektor kehidupan manusia, energi terbarukan ialah suatu sumber yang dapat dipulihkan secara alami dan berkelanjutan.

Di era sekarang ini, energi merupakan salah satu kebutuhan yang harus terpenuhi. Namun, faktanya energi yang kita butuhkan tidak selamanya terpenuhi dimasa yang akan datang.

Untuk menghadapi krisis tersebut diperlukan suatu inovasi dalam menciptakan suatu energi yang terbarukan. Salah satu sumber energi terbarukan sebagai bahan bakar, yaitu eceng gondok. Eceng gondok (Eichornia crassipes)merupakan tanaman air (hidrofit) yang memiliki pertumbuhan yang sangat cepat dan merupakan indikator suatu sungai yang tercemar limbah, bahkan tanaman ini menjadi penggagu bagi tanaman lainnya (gulma). 

Masyarakat hanya mampu memanfaatkan eceng gondok sebagai pakan ternak dan berbagai kerajinan tangan dari serat tanaman ini. Namun, dewasa ini eceng gondok bukan hanya sebatas pakan ataupun kerajinan, melainkan dapat menjadi sumber energi terbarukan yang dapat memenuhi kebutuhan energi sehari-hari.

Eceng gondok mengandung 17% selulosa dan 43% hemiselulosa. Kandungan ini yang akan dimanfaatkan sebagai bahan bakar melalui pembangkitan biogas bagi kompor dan genset, karena menghasilkan gas metana (CH4) dan karbondioksida (CO2). Selain bermanfaat untuk menghasilkan energi, hasil sisa dari proses fermentasi untuk menghasilkan gas dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik pada tanaman.

Biogas adalah gas yang dihasilkan dari proses penguraian bahan-bahan organik oleh mikroorganisme pada kondisi anaerob. Untuk memproduksi biogas dari eceng gondok, kita hanya memerlukan dua alat yang saling terhubung, yaitu tabung fermentasi yang berfungsi sebagai wadah bahan baku biogas dan tabung penampung gas yang berfungsi sebagai wadah hasil dari fermentasi yang berupa gas.

Cara membuat :

Tabung fermentasi

  • Siapkan alat dan bahan, seperti 3 buah drum 200 L, 2 pipa ukuran 3 inch sepanjang 50 cm, pipa ukuran inch dan stop keran inch, dan selang.
  • Pertama, buang salah satu tutup dari kedua drum tersebut dan kemudian disambung dengan dilas secara horizontal.
  • Pasang pipa ukuran 3 inch sepanjang 50 cm, disamping kiri-kanan drum. Pipa ini berfungsi untuk memasukan eceng gondok yang telah ditumbuk/dirajang dan pipa yang satunya lagi berfungsi sebagai pembuangan sisa eceng gondok.
  • Kemudian, pasang pipa ukuran inch dan stop keran inch yang disambungin dengan selang dibagian atas drum fermentasi.

Tabung penampung gas

  • Siapkan alat dan bahan seperti, 1 buah drum 100 L, 2 pipa inch, keran inch, dan selang.
  • Pertama, buang salah satu tutup dari drum tersebut dan kemudian pasang 2 pipa inch dan keran inch pada tutup yang belum dibuang.
  • Setelah itu, sambungkan dengan selang dari ruang fermentasi ke kompor gas.
  • Masukkan drum yang bagian sisi tutupnya dibuang ke tabung fermentasi yang sudah berisi 100 L air.
  • Air berfungsi untuk menekan gas ke atas, karena air dan gas tak bersenyawa.

Sebelum eceng gondok dimasukan kedalam tabung fermentasi, terlebih dahulu eceng gondok dirajang atau ditumbuk halus. Kemudian, eceng gondok akan dicampur dengan air bersih dengan perbandingan 1:1. Biogas dari eceng gondok ini mampu menghasilkan gas yang dapat dipakai 7 hari yang setiap harinya dapat digunakan 90 menit per 30 kg eceng gondok. Namun, semakin banyak perbandingan enceng gondok yang dipakai, maka semakin besar volume biogas yang didapat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun