Mohon tunggu...
Bresman G
Bresman G Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan swasta

Seorang karyawan swasta yang hoby menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Korban Tabrak Lari dan Polisi yang Tidak Serius Cari Pelaku

1 November 2017   13:53 Diperbarui: 1 November 2017   14:49 3717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebenarnya dengan menulis tentang ini memunculkan kembali kecewa dan rasa sakit. Tetapi tidak mengutarakan ini memunculkan ketidaktenangan di dalam diriku. Saya ingin teman-teman pembaca memberikan pandangan dan masukan kepada saya. Saya sudah memaafkan walau sampai sekarang saya berusaha mencari keadilan. Hal ini menimbulkan rasa sakit dan kekecewaan.

Hari itu saya tidak merasakan firasat bahwa kejadian ini tidak akan terjadi. Pagi-pagi tanggal 22 Agustus 2017 ketika saya memulai kegiatanku, saya mendapat telepon dari pacar saya (calon istri saya karena saat itu kami sudah merencanakan pernikahan) bahwa dia akan mengikuti interview di salah satu bank swasta di Jakarta. Ini adalah pekerjaan yang dia inginkan, karena dia selalu berhasrat untuk berkarir terus di Bank karena sebelumnya juga dia sudah bekerja di sebuah Bank. Pagi itu dia menelpon saya hanya untuk berpamitan mau berangkat. Memang biasanya saya selalu mengantarnya naik motor. Tetapi pagi itu saya ada sesuatu yang harus saya kerjakan sehingga berhalangan untuk mengantarnya.

Saya memang tetap memaksa untuk mengantarnya walaupun saya ada pekerjaan. Kami sempat berdebat pagi itu. Karena dia tau saya ada pekerjaan dia memilih berangkat sendiri. Saya selalu mengantarnya di Jakarta ini. Memang pacar saya ini baru 4 bulan di Jakarta karena sebelumnya dia bekerja di Batam dan dia menyusul saya ke Jakarta untuk mencari pekerjaan seraya kami mempersiapkan pernikahan kami dalam waktu dekat. Memang saya sudah mengajari dia untuk menggunakan kendaraan umum atau kendaraan online untuk bepergian selama 4 bulan dia di Jakarta.

Akhirnya dengan kesepakatan kami, dia akhirnya berangkat sendiri untuk mengikuti interview. Saya menitipkan pesan kepada dia supaya hati-hati terutama dalam menyebrang jalan raya. Karena lalu lintas Jakarta sangat padat dan semua serba terburu-buru.

Hari itu berjaan biasa, kami saling mengabari posisi dia dimana untuk memastikan dia tiba dengan selamat. Dan syukur dia tiba dengan selamat dan tepat waktu di tempat interview yang dituju. Dan seiring berjalan waktu setelah dia menyelesaikan interviewnya, dia mengirimkan kabar kepada saya bahwa dia diterima bekerja di Bank tersebut dengan memenuhi persyaratan yang diajukan. Kami memang belum sempat membahas karena saya menyampaikan supaya kami bahas ini seteah dia tiba di rumah. Sampai saat itu saya juga belum ada firasat. Sayapun melanjutkan pekerjaan saya.

Beberapa menit kemudian handphone saya berbunyi. Saya mendapat telepon dari pacar saya. Saat itu saya berpikir dia hanya akan memberitahu bahwa dia sudah naik busway untuk pulang ke rumah. Saya mengangkat hp saya dan kaget tiba-tiba kenapa yang berbicara kepada saya adalah suara berbeda. Saat itu saya langsung berpikir, apa yang terjadi, kenapa yang berbicara berbeda. Pikiranku mulai kacau, tetapi saya coba menenangkan diri mungkin hp nya jatuh dan ada yang menemukan dan menelpon kontak pertama. 

Dia berbicara agak terburu-buru menanyakan tentang saya. Dia memberitahu kabar yang mengagetkan saya dan membuat saya terasa berat. Pikiranku mulai kacau. Ini sangat mengagetkan dan membuat saya takut kalau kejadiannya bisa lebih parah atau terjadi sesuatu yang lebih menakutkan. Tiba-tiba seorang laki-laki meminta teleponnya dan berbicara kepada saya dengan nada tenang. Dia memperkenalkan dirinya kepada saya bahwa dia adalah sekuriti di Gedung Kompas Kebun Jeruk. Dia sangat tenang berbciara kepada saya dan menyampaikan kejadiannya kepada saya dengan tenang juga. 

Dia mengatakan bahwa pacar saya mengalami kecelakaan di depan Gedung Kompas Kebun Jeruk. Dan dia berusaha menenangkan saya dan mengatakan bahwa kondisi korban baik-baik aja dan dalam keadaan sadar dan menyarankan saya untuk segera datang yang kebetulan saya berada di darah Jakarta Timur. Dia sangat dan sangat berusaha menenangkan saya karena dia tau bahwa aku sudah mulai panik. Dia berusaha meyakinkan bahwa kondisi baik-baik aja. Ketika saya meminta untuk berbciara dengan pacar saya, dia tidak memberikan karena kondisi masih shock dan menyarankan saya cepat untuk datang.

Saya berusaha tenang dengan informasi yang dia berikan tetapi ketika dia tidak bisa berbicara dengan pacar saya, saya mulai khawatir. Dia menyampaikan bahwa akan segera dibawa ke rumah sakit terdekat dan saya pun sangat menyarankan itu. Syukur kepada Tuhan sekuriti Gedung Kompas Kebun Jeruk sangat baik mempunya jiwa kemanusiaan yang tinggi dan mengantarkan pacar saya ke Puskesmas Kebun Jeruk tepatnya di belakang Gedung Kompas tanpa menunggu saya. Mereka adalah orang yang pertama langsung bergerak memberikan pertolongan kepada pacar saya dan mengurusnya sampai ke rumah sakit. Saya sangat berterimakasih kepada mereka atas kepeduliaannya dan kebaikannya,

Saya langsung bergegas ke Kebun Jeruk dan sekitar 1 jam kemudian saya tiba di Puskemas Kebun Jeruk. Saya langung mencari pacar saya yang sudah mendapat perawatan. Jantung saya benar-benar berdetak kencang ingin mengetahui bagaimana kondisinya. Saya ketakutan. Sekuriti di dalam langsung mengantarkan saya ke ruang ICU dan saya akhirnya melihat pacar saya. Saat itu dia langsung menangis dan saya pun menangis. Saya berusaha menenangkan dia bahwa dia baik-baik saja dan saya sudah ada bersama dia. Saya melihat kondisinya dan darah sangat banyak di baju yang dia pakai karena bekas benturan di kening dan mengakibatkan luka robek yang lumayan besar.

Saya juga melihat bahwa kaki sebelah kirinya di kasih papan dan menanyakan ke perawat apa yang terjadi dengan kakinya. Mereka mengatakan bahwa ada terjadi patah tulang kering dan belum bisa dipastikan separah apa kondisi patahnya menunggu rontgen dan persetujuan keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun